Saturday, January 30, 2010

Berbagai metode penghilangan karies pada anak-anak: Suatu studi klinis komparatif

Abstrak

Penelitian ini adalah penelitian in vivo yang membandingkan berbagai metode penghilangan karies yang dilakukan pada anak-anak usia 6-9 tahun. Diantara pasien-pasien ini, total 150 gigi berkaries dipilih. Penghilangan karies dilakukan dengan instrumen tangan, airotor dan carisolv. Keampuhan, waktu yang diperlukan dan nyeri yang dirasakan oleh pasien selama penghilangan karies dievaluasi. Hasil menunjukkan bahwa airotor adalah metode yang paling efektif (nilai mean 0,38), sedangkan carislov adalah metode yang paling sedikit menimbulkan rasa sakit (nilai mean 0,080) dan mtode yang paling memerlukan banyak waktu (534,8 detik).

Kata kunci: Penghilangan karies, keampuhan, nyeri.

Epidemiologi Molekuler Virus-Virus Dengue di Brazil

Perkembangan tehnik-tehnik baru dalam biologi molekuler telah memberikan kontibusi besar dalam berbagai bidang sains dan teknologi, termasuk bidang kesehatan. Kemungkinan untuk pementukan komposisi genom-genom mikroorganisme secara tepat telah melahirkan prospek-prospek baru untuk kajian-kajian epidmeiologi, yang memungkinkan karakterisasi molekuler dari sampel-sampel virus yang bersirkulasi dan pengetahuan tentang distribusi geografiknya.
   
Epidemiologi molekuler dari virus dengue (DEN) telah digunakan untuk menentukan asal-usul virus yang telah menyebabkan perjangkitan dan epidemik, khususnya dalam upaya untuk menentukan korelasi antara virulensi sampel dan dampak virus-virus ini terhadap populasi.

Perintang Gow-Gates

Perintang mandibular mungkin merupakan injeksi blok saraf utama yang paling umum diberikan dalam semua bidang kedokteran gigi. Setiap dokter gigi tentu sudah sangat mahir dalam pemberian perintang mandibular karena sudah ribuan kasus yang dilakukan. Di sisi lain, para dokter gigi juga telah mampu mengatasi pasien-pasien yang dulunya tidak bisa diberikan anestesi dengan menggunakan tehnik standar. Ini mungkin jarang terjadi, tapi sangat membingungkan.
   
Untungnya, seorang dokter Gigi Australia bernama Dr. George A.E. Gow-Gates menemukan sebuah alternatif untuk perintang mandibular standar di pertengahan tahun 1970an. Perintang ini disebut sebagai Gow-Gates dan diberikan leher condyle tepat di bawah sisipan otot pterygoid lateral. Gow-Gates memiliki beberapa kelebihan dibanding alternatif lain yang lebih bersifat tradisional.

Masalah-Masalah Ilmiah Fotosensitifitas

Ringkasan

Reaksi-reaksi kulit fotosensitif terjadi ketika kulit manusia bereaksi tidak normal dengan radiasi ultraviolet atau sinar tampak. Bentuk-bentuk fotosensitifitas adalah fototoksisitas dan fotoalergi. Gangguan-gangguan fototoksik memiliki tingkat kejadian yang tinggi, sedangkan reaksi-reaksi fotoalergi jauh lebih jarang pada populasi manusia. Ada ratusan zat, bahan kimia, atau obat-obatan yang bisa memicu reaksi fototoksik dan fotoalergi. Untuk menghindari reaksi-reaksi fotosensitif kita perlu menentukn sifat-sifat fotosensitisasi dari zat-zat tersebut sebelum obat diberikan pada terapi atau sebelum produk dijual di pasaran. Artikel kali ini mereview mekanisme-mekanisme fotosensitisasi, menjelaskan perbedaan-perbedaan paling penting antara reaksi fototoksik dan reaksi fotoalergi, merangkum fotosensitizer yang paling umum, dan menyajikan gambaran klinis serta prosedur diagnostik dari reaksi fototoksik dan fotoalergi.

Fraktur-fraktur symphyseal dan parasymphyseal mandibula

PENDAHULUAN

Sejarah

Fraktur-fraktur rahang bawah telah ada disebutkan dalam tulisan-tulisan Mesir kuno. Hipokrates menyarankan penggunaan perban dan wiring (kawat) untuk perawatan fraktur mandibula. Pada salah satu artikel yang dipublikasikan selama Perang Sipil, Gunning menuliskan penggunaan splint gigi yang melekat pada peralatan luar di tahun 1981, Gilmer pertama kali menyebutkan penggunaan potongan batang (bars) pada kedua lengkung, yang diikat pada gigi dan satu sama lain dengan pengikat kawat yang halus.
   
Plating (peletakan logam pada permukaan) tulang mandibular pertama kali dilakukan oleh Schede, yang disebutkan telah menggunakan sebuah lempeng baja yang disekrup masuk kedalam rahang pada akhir tahun 1980an. Pada tahun 1934, Vorschutz menemukan fiksasi eksternal dengan menggunakan sekrup-sekrup tulang transdermal dan plaster. Biphase Morris merupakan perbaikan dari tehnik tersebut.

Monday, January 11, 2010

Pengaruh suplementasi makanan prenatal terhadap berat lahir: sebuah studi observasional di Bangladesh

Latar Belakang

Berat lahir rendah, yakni berat lahir < 2500 g, adalah sebuah masalah kesehatan masyarakat di seluruh dunia. Masalah ini paling menonjol di Asia Selatan, dimana setengah dari bayi berberat lahir rendah di dunia dilahirkan. Berat lahir rendah adalah sebuah cerminan dari keterbatasan pertumbuhan intrauterin dan frekuensi melahirkan prematur yang tinggi, pertumbuhan terganggu, dan mortalitas. Supplementasi makanan prenatal telah digunakan sebagai salah satu strategi untuk meningkatkan perkembangan janin pada masyarakat-masyarakat dimana ketidaktahanan pangan, malnutrisi ibu, dan berat lahir rendah prevalen serta pada segmen miskin dari masyarakat makmur. Program gizi nasional di Bangladesh telah mencakup supplementasi makanan prenatal untuk mengurangi malnutrisi pada ibu dan anak. Dasar pengetahuan yang ada cukup rendah tentang efek supplementasi makanan prenatal terhadap berat lahir bayi dalam populasi dimana berat lahir rendah cukup prevalen dan berkenaan dengan setiap variasi pengaruh berdasarkan status gizi... (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

Menempatkan Gizi Sebagai Sentral dalam Pembangunan

Gambaran Umum

Telah lama diketahui bahwa malnutrisi dapat mengganggu pertumbuhan ekonomi dan melanggengkan kemiskinan. Meski demikian, komunitas internasional dan kebanyakan pemerintah di negara-negara berkembang telah gagal dalam mengatasi malnutrisi selama beberapa puluh tahun terakhir, walaupun pendekatan-pendekatan teruji untuk melakukan program ini ada. Konsekuensi dari kegagalan untuk bertindak sekarang terbukti degan adanya perkembangan dunia yang tidak memadai menuju Tujuan Pembagunan Milenium (MDG) dan menuju ke pengurangan kemiskian secara lebih umum. Malnutrisi yang terus menerus terjadi memberikan kontribusi tidak hanya bagi meluasnya kegagalan dalam memenuhi MDG tetapi juga dalam memenuhi tujuan-tujuan lain dalam kesehatan ibu dan anak, HIV/AIDS, pendidikan, atau kesamaan jender. Pilihan yang mau tidak mau dihadapi sekarang ini adalah apakah tetap melanjutkan kegagalan, atau menjadikan gizi sebagai sentral bagi pembangunan sehingga pelbagai peningkatan ekonomi dan sosial yang bergantung pada gizi bisa.... (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

Lesi Dental Pada Pasien Diabetes Dewasa

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk meneliti jumlah gigi, prevalensi gigi yang diobati secara endodontik, lesi-lesi periapikal, karies dan restorasi pada pasien-pasien diabetes dengan mengambil radiograf periapikalnya. Sebanyak 46 pasien dengan diabetes Tipe I dan 40 pasien dengan diabetes Tipe II berpartisipasi dalam dalam penelitian ini. Kelompok kontrol terdiri dari 50 pasien. Terdapat perbedaan signifikan antara pasien dengan diabetes Tipe I dan dengan diabetes Tipe II untuk jumlah rata-rata permukaan gigi yang hilang dan gigi yang masih ada.... (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

Pembuatan, Karakterisasi dan Perbandingan Agarosa yang Diperoleh dari Alga Glaciaria dura di Perairan India

Abstrak

Agarosa dibuat dari alga merah Glacilaria dura yang tedapat di Laut Arab pada pantai barat India. Agarosa ini telah dikarakterisasi dengan meneliti sifat-sifat psikokimianya serta analisis dengan spektra FTIR, 13C NMR dan spektra CP-MAS, spektrofotometri ICP dan pengukuran rheologi. Agarosa ini memiliki kekuatan gel 2200 g cm-2, suhu pembentukan-jel ≤ 35oC, kandungan sulfat ≤ 0,25%, [α]45589 dan berat molekul 1,25 x 105 g mol-1. Sifat-sifat ini dibandingkan dengan produk agarosa komersial seperti Sigma (A0576) dan Fluka, dan ditemukan sebanding.

Kata kunci: Gracilaria dura; Agarosa; 13C NMR; CP-MAS... (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

Kestabilan Emulsi

Secara umum, sebuah emulsi dianggap tidak stabil secara fisik jika: a) Fase internal atau fase terdispersi selama penyimpanan cenderung membentuk kumpulan bulatan (glubule), b) bulatan-bulatan beasar atau kumpulan dari bulatan tersebut naik ke permukaan atau turun ke dasar emulsi membentuk sebuah lapisan fase internal yang pekat, dan c) Apabila semua atau sebagian cairan dari faase internal menjadi “tidak-teremulsi” dan membentuk lapisan berbeda pada bagian atas atau bawah emulsi sebagai akibat dari penggabungan butiran-butiran fase internal. Disamping itu, emulsi bisa dipengaruhi oleh kontaminasi dan pertumbuhan mikroba dan perubahan-perubahan kimia dan fisik lainnya.

Agregasi dan penggabungan

Agreagat (kumpulan) butiran fase internal memiliki kecenderungan yang lebih besar dibanding partikel-partikel masing-masing untuk naik ke permukaan emulsi atau jatuh ke dasar emulsi. Peristiwa ini disebut sebagai “creaming” emulsi, dan tidak penggabungan yang terjadi, serta prosesnya merupakan proses irreversibel. Istilah ini diambil dari industri susu dan analog dengancreaming atau kenaikan ke permukaan krim pada susu yang disimpan. Bagian yang berbentuk krim dari sebuah emulsi bisa didistribusikan ulang secara homogen selama pengocokan, tapi jika aggregat sulit dipisahkan atau jika pengocokan tidak optimal sebelum penambahan masing-masing dosis, maka dosis tidak tepat dari zat fase internal bisa terjadi. Lebih lanjut, creaming (pembentukan krim) sebuah emulsi farmasetik tidak dapat diterima secara estetik oleh farmasis dan tidak menyenangkan bagi konsumen. Yang lebih penting, creaming ini dapat meningkatkan risiko penyatuan... (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

Pemanasan Global

Perubahan iklim secara global, atau pemanasan rumah-kaca, merupakan isu global yang paling utama. Semua negara dipengaruhi oleh sistem iklim bumi, dan diperlukan kerjasama secara internasional untuk mengurangi ancaman pemanasan global. Walaupun dampak pemanasan rumah-kaca berbeda-beda dari satu wilayah ke wilayah lainnya, namun ada yang berpendapat tentang adanya wilayah yang diuntungkan dan dirugikan. Gagasan ini didasarkan pada asumsi yang keliru bahwa pemanasan rumah-kaca akan berhenti pada sebuah titik yang dapat diprediksi. Pada kenyataannya, dengan tidak adanya kesepakatan untuk mengurangi gas-gas rumah kaca, maka tidak ada negara yang bisa mengantisipasi setiap stabilisasi iklim, dan kapasitasnya untuk beradaptasi dihambat oleh pemanasan yang terus berlanjut..... (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

Teori-Teori Tentang Komunikasi Organisasi

Kajian tentang komunikasi organisasi sangat interdisipliner, baik pada dasarnya maupun pada sumber-sumber yang diambil dari penelitian-penelitian terbaru. Hubungan-hubungan bisa dibuat dengan bidang-bidang seperti manajemen, sosiologi, dan psikologi industri sosial, serta sub-sub disiplin lain dalam komunikasi. Akibatnya teori yang akan kita bahas dalam bab ini juga memiliki hubungan dengan disiplin-disiplin lain, walaupun semuanya telah banyak dikembangkan oleh para sarjana dalam bidang komunikasi.

Keempat teori yang akan kita bahas dalam bab ini memiliki sejarah yang berbeda-beda, tapi semuanya telah berpengaruh dalam membentuk pemikiran dan berpengaruh terhadap penelitian dalam komunikasi organisasi. Dua teori (teori Weick tentang pengorganisasian dan teori strukturisasi Gidden) dikembangkan di luar bidang komunikasi namun banyak dipedomani oleh para sarjana komunikasi organisasi. Dua teori lainnya (teori teks dan percakapan Taylor dan teori kontrol konsertif Barker dan Cheney) telah muncul dari dalam bidang komunikasi organisasi dalam 15 tahun.... (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

LAPORAN-LAPORAN TENTANG PERCOBAAN OBAT

6.1 “Bukti” dan Pemasaran

Jika anda adalah seorang dokter klinik atau dokter perawat (yaitu jika anda memberikan resep obat), maka industri farmasi sangat tertarik dengan anda dan menghabiskan uang dalam jumlah banyak setiap tahunnya untuk beriklan sebagai upaya untuk mempengaruhi anda. Cara yang paling efektif untuk mengubah kebiasaan memberi resep oleh para dokter adalah melalui sebuah representatif pribadi (di Inggris dikenal sebagai “drug rep” dan di Amerika Utara dikenal sebagai “detailer”), yang mengunjungi para dokter dengan sebuah koper yang penuh dengan “bukti” untuk medukung obat-obat yang dibawanya. Kemajuan obat-obatan yang didasarkan pada bukti, banyak belajar dari industri obat belakangan ini tentang mengubah perilaku dokter dan sekarang ini menggunakan tehnik persuaasi yang canggih yang dikenal sebagai “academic detailing” para profesional kesehatan individual.... (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

Pelajar yang Memiliki Kendala Khusus

Seperti yang telah disinggung di Bab 4 sebelumnya, para siswa memiliki perbedaan dalam beberapa hal, dan seorang guru yang baik akan mempertimbangkan perbedaan-perbedaan ini ketika melakukan perencanaan dan mengajar. Pada beberapa kasus, perbedaan diantara siswa ini cukup signifikan sehingga bantuan dan sumber-daya khusus diperlukan untuk membantu para siswa dalam mencapai potensi penuh yang mereka miliki. Dalam hal ini, para siswa tersebut dikatakan memiliki kendala khusus. Kedala khusus ini bisa berupa ketidakmampuan belajar dan gangguan fisik atau pelajar khusus dengan bakat dan talenta yang baik. Bantuan dan sumber-daya khusus yang diperlukan mencakup antara lain sekolah-sekolah khusus, ruang kelas yang serba lengkap dengan dukungan tenaga pengajar yang terlatih.

Pendidikan khusus menunjuk pada instruksi yang dirancang untuk memenuhi kebutuhan para siswa yang memiliki kendala khusus. Para guru dalam ruang kelas reguler diminta untuk memegang sebuah peranan yang intensif dalam mengindentifikasi dan mengajar siswa yang memerlukan bantuan khusus. Bab ini akan menjelaskan bagaimana mecapai peranan tersebut... (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

Saturday, January 2, 2010

Alloy-Alloy Casting : Material dan “Efek Klinis”

Diperkirakan bahwa 96% orang dewasa di Amerika Serikat yang berusia antara 18 sampai 65 tahun memiliki satu atau lebih gigi berkaries atau gigi yang ditambal, dengan rata-rata hampir 10 gigi decay atau gigi tertambal untuk masing-masing orang dewasa (Miller dkk., 1987). Perawatan yang paling baik untuk gigi karies, untuk mencegah ketanggalan dan merestorasi fungsi pengunyahan, seringkali melibatkan pemakaian restorasi-restorasi gigi tuang. Paper ini akan membahas tentang komposisi kimiawi alloy-alloy gigi logam dasar dan logam mulia dan, berdasarkan pada data dari sebuah penelitian klinis selama 10 tahun (morris dkk., 1986), akan merangkum perilaku klinis dari alloy dengan “formulasi-formulasi representatif”. “Logam mulia” menunjuk pada logam-logam yang memiliki ketahan yang tinggi terhadap oksidasi dan reaksi kimia. Perak tidak dianggap logam-mulia dalam konteks alloy gigi tuang. “Logam murni” merupakan logam yang memiliki nilai ekonomis. Asosiasi Dental Amerika telah menyatakan bahwa “logam semi-murni” tidak bisa digunakan dalam kedokteran gigi karena belum ada definisi yang telah disepakati (ADA, 1984). “Logam Dasar” menunjuk pada unsur-unsur logam yang secara kimia reaktif terhadpa lingkungannya (Philips, 1991).

Friday, January 1, 2010

Sebuah Penelitian Tentang Pelepasan Ion Logam dari Empat Alloy Casting Gigi yang berbeda.

Abstrak

Rumusan masalah : Pelepasan unsur dari alloy casting gigi ke dalam lingkungan mulut merupakan salah satu pertimbangan klinis dan dianggap sebagai masalah kesehatan potensial bagi semua pasien.

Tujuan : Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengamati pelepasan ion logam dari mepat alloy logam dasar.

Bahan dan Metode: Dua alloy Ni-Cr (Minalux dan Supercast) dan dua alloy Co-Cr (Minalia dan Wironit) diteliti. Sembilan spesimen dari masing-masing tipe dipersiapkan dalam dimensi 13 x 11 x 14 dan masing-masing dari empat alloy (3 spesimen per kelompok) dikondiskan dalam saliva buatan pada suhu 37oC selama satu, tiga dan tujuh hari.
Media yang dikondisikan dianalisis pelepasan unsurnya dengan menggunakan ICPAES. Data yang dikumpulkan dianalisis secara statistik menggunakan uji ANOVA dan uji rentang ganda Duncan (P<0,05).

Hasil : Jumlah pelepasan unsur terbesar terlihat setelah tujuh hari 134,9 ppb Supercast, 159,2 ppb Minalux, 197,2 ppb Minalia, dan 2230,2 ppb Wironit). Ada perbedaan signifikan antara unsur-unsur yang dilepaskan dari alloy setelah tiga waktu pengkondisian (p<0,001).

Kesimpulan : Pelepasan unsur dari alloy-alloy yang diteliti sebanding dengan waktu pengkondisian. Alloy-alloy Ni-Cr yang diuji pada pengamatan ini lebih kebal terhadap korosi jika dibandingkan dengan alloy-alloy Co-Cr pada saliva buatan. Supercast memiliki resistensi korosi yang tertinggi.

Kata kuncu: Korosi, Pelepasan ion, Alloy logam dasar, ICPAES, Biokompatibilitas, Alloy gigi, Alloy nikel aluminiium, alloy Kobalt kromium.

Hipotesis Sapir-Whorf

Pokok bahasan dari bab ini tidak terlalu menekankan aliran para pemikir yang bisa dibedakan secara geografis dan kronologis, sebagai sebuah gagasan yang memiliki daya tarik abadi bagi para ahli-bahasa dari berbagai aliran, dan juga bagi banyak orang yang tidak pernah menjadi mahasiswa bahasa dalam jenjang pendidikan formal. Gagasan ini – bahwa bahasa manusia membentuk persepsinya, atau bahwa dunia yang didiami seorang manusia adalah dunia linguistik – walaupun sudah sangat lama, namun telah menjadi terkait dengan nama-nama penulis terkenal seperti Edward Sapir dari Amerika (1884-1939) dan Benjamin Lee Whorf (1897-1941), dan lebih banyak penulis setelahnya.

Karya-karya para penulis ini mungkin akan dibahas pada bab terakhir, karena dianggap tercakup dalam tradisi yang dirintis oleh Boas. Saya telah memilih untuk membahas Sapir dan Whorf dalam sebuah bab khusus, karena aspek karya mereka lebih mewakili sebuah pengembangan khusus dalam aliran deskriptivis, dan termasuk yang menentang tajam pemikiran dari berbagai anggota lain dalam aliran tersebut. Sapir dan Whorf sama-sama memiliki relativisme Boas dan penerus Deskriptivisnya, dengan penekanannya pada keasingan bahasa-bahasa eksotis, meski tidak pernah dipengaruhi oleh paham-keperilakuan (baik dalam artian baik maupun buruk) tentang Bloomfield. (Paham-keperilakuan merupakan sebuah unsur dimana Bloomfield diimport ke dalam tradisi Deskriptivis dan tidak sejak dulu berada dalam tradisi tersebut – Boas, dan tentunya Bloomfield sendiri dalam tulisannya yang awal-awal, cukup senang membahas makna dan hanya menghabiskan sedikit waktu untuk memikirkan tentang status logis dari data linguist. Tapi Bloomfield berhasil dalam menggalang para rekan-rekannya dalam melakukan pengubahan ke paham-keperilakuan, yang dengan itu saya mengatakan bahwa ada konflik antara gagasan-gagasan yang dirangkum sebagai “hipotesis Sapir-Whorf” dengan “gagasan Deskriptivist yang lain”.

Sapir mengkaji bahasa dari pantai Pasifik Amerika Utara, dan memulai karirnya dalam penelitian antropologi di Museum Nasional Canada; pada tahun 1925 dia pindah ke Universitas Chicago, dan pada tahun 1931 pindah ke Yale. Banyak dari karyanya yang cukup sepadan dengan karya-karya ahli-bahasa Deskriptivist lainnya meskipun dia berbeda dalam menekanan bahwa pola-pola yang ditunjukkan oleh analisis linguistik adalah pola-pola dalam pikiran pembicara (cukup signifikan bahwa pengumpulan paper-paper nya yang dipublikasikan di tahun 1949 melahirkan sebuah judul Tulisan Terpilih dalam Bahasa, Budaya, dan Kepribadian), dan Sapir menjamin bahwa jika seseorang ingin mengetahui bagaimana sebuah bahasa terstruktur untuk para pembicaranya, maka mereka harus ditanya. . . . (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

MEDIA KOMUNIKASI DAN HUBUNGAN MASYARAKAT

Peranan manajer yang ada sekarang ini melibatkan lebih dari menentukan apa yang harus dilakukan dan memerintahkannya untuk dilakukan. Untuk setiap pesan yang dikirim, sebuah keputusan harus dibuat seperti cara terbaik untuk mengirim pesan tersebut. Media yang dipilih bisa menunjukkan perbedaan antara pencapaian sukses atau kegagalan memenuhi sebuah tujuan. Dengan demikian, sebuah kebutuhan yang sangat ril ada untuk para manajer yang memiliki pemahaman menyeluruh tentang media komunikasi yang tersedia.

Kata medium bisa didefiniskan sebagai alat untuk mentransmisikan sebuah pesan. Pada dasarnya, kita memperhatikan seseorang yang mengatakan apa, pada saluran mana, kepada siapa, dengan pengaruh apa (yaitu siapa yang berbicara, apa yang dikatakan, pada saluran mana, siapa yang mendengar, dan apa dampaknya terhadap audiens?) Secara berurutan, kita berhubungan dengan analisis sumber, analisis isi, analisis media, analisis audiens, dan analisis efek. Kita berfokus pada analisis media dalam bab ini.

Sebelum membahas alat-alat yang tersedia untuk para komunikator organisasi (manajer, pakar hubungan masyarakat, wakil perusahaan, dll), mari kita melihat sepintas tiga teori tentang transmisi pesan yang populer pada beberapa perusahaan.

1.Overpower 'em theory. Jika anda mengulangi sesuatu cukup sering, cukup lama, dan berteriak cukup keras, maka pesan akan tersebar.

2.Glamour theory. Jika anda mengambil sebuah ide dan mengemasnya dengan kemasan yang sangat menarik, maka si penerima akan tertarik untuk membeli ide tersebut.

3.Teori don't tell 'em. Jika anda tidak “menceritakan” apapun, maka tidak akan ada yang dikeluhkan, dan tidak memiliki pertanyaan untuk ditanyakan. Jika tidak “menceritakan” apapun, maka mereka tidak akan memiliki sesuatu untuk membentuk opini-opini negatif.
Seperti yang mungkin telah anda duga, tak satupun dari teori ini yang berfungsi. Dengan demikian, beberapa komunikator perusahaan mungkin perlu mengubah pola-pola mereka dalam mengirim pesan. Sebagai contoh, ketimbang memilih teori pemaksanaan, pembujukan, atau tidak mempedulikan karyawan, anda harus: menceritakan kepada mereka apa yang ingin mereka dengar, menceritakan kepada mereka apa yang sebelumnya telah mereka ketahui, menceritakan kepada mereka apa yang akan anda ceritakan kepada mereka, menceritakan kepada mereka dengan kata-kata tindakan, dan menceritakan kepada mereka apa yang telah anda katakan kepada mereka. Pendekatan ini akan memungkinkan semua komunikator mencapai targetnya.

Tanpa menghiraukan apa yang anda sebutkan., saluran yang dipilih akan tetap penting. Sehingga, media apa yang harus dipilih untuk situasi tertentu? . . . . (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

Melahirkan di Rumah Sendiri

Bayi-bayi biasanya selalu dilahirkan di rumah sendiri. Hal ini memang benar adanya. Setiap bidan tentunya mengetahui bahwa nanti pada 30 tahun terakhir atau setelahnya baru banyak bayi yang dilahirkan jauh dari rumahnya sendiri, dan seperti yang telah disebutkan pada bab 1, sekarang kita akan menelusuri bukti yang menunjukkan kembalinya kebiasaan melahirkan di rumah sendiri sebagai sebuah pilihan yang aman bagi berbagai wanita, yang memiliki tempat tinggal, dan yang ingin melahirkan di rumahnya tersebut.

Proses kelahiran di rumah sendiri bisa terjadi dengan aman baik itu di kota maupun di desa atau di setiap kediaman di seluruh pelosok. Lalu, apa-apa yang diperlukan? Apa yang diperlukan orang tua untuk mempersiapkan diri? Bagaimana cara mengorganisir semua yang akan terjadi?

Dalam hal ini, kita memerlukan :

Ruangan yang cukup bersih

Sumber air panas dan air dingin yang bersih

Tersedianya pencahayaan yang baik, dengan mengingat bahwa kita mungkin perlu menjahit perineum (olehnya itu lampu yang fleksibel arah cahayanya (lampu anglepoise), akan sangat baik dalam hal ini, meski demikian lampu biasa juga biasa digunakan dengan bantuan seorang asisten yang memindah-memindahkan lampu tersebut). Atau mungkin cukup disediakan sebuah lampu senter besar yang terang. Dulunya, penjahitan pada bagian perineum dilakukan dengan menggunakan lampu motor bidan, tapi tentunya itu tidak cocok lagi dengan kondisi sekarang ini, karena kebanyakan bidan tidak memakai kendaraan bermotor lagi.

Metode yang baik untuk menghangatkan ruangan yang akan digunakan. Jika satu-satunya metode untuk menghangatkan ruangan adalah dengan menggunakan listrik di sebuah daerah yang sering mengalami pemadaman-lampu, maka sebaiknya disediakan sumber panas yang kedua. Sebagai contoh gas Portable Calor yang bisa dipinjam dari Departemen Pelayanan Sosial di beberapa daerah. Jika pemanasan ruangan (dan pencahayaan) tergantung pada tenaga listrik, kita harus menyediakan persiapan lain untuk mengatasi jika terjadi lampu-padam.

Orang-orang yang menghadiri persalinan mau dan bisa memberikan dukungan selama persalinan dan bertanggungjawab untuk tugas-tugas domestik sekurang-kurangnya selama satu minggu atau dua minggu setelah kelahiran. Pemerintah daerah juga bisa memberikan bantuan baik berupa uang, jika pendapatan keluarga rendah, atau menanggung beberapa biaya persalinan.

Fasilitas toilet yang layak. Sesuatu yang dianggap ‘layak’ oleh seseorang bisa jadi dianggap kuno oleh orang lain. Bidan perlu memastikan bahwa wanita yang melahirkan bisa mencuci vulva dan daerah perineal dengan cara yang nyaman dan hygienis setelah melahirkan, setelah buang air kecil dan air besar. Ini bisa dilakukan dalam kamar mandi yang paling sederhana sampai kamar mandi yang mewah, atau tempat sejenisnya. Jika seorang wanita tinggal di sebuah rumah yang tidak memiliki kamar mandi dan selalu menjaga kebersihan dirinya, maka dia akan terus melakukan hal itu menggunakan fasilitas yang dimiliki. Bidan bisa menyarankan agar wanita tersebut lebih nyaman melahirkan di rumah sakit, tapi meski demikian kesehatan yang baik tetap bisa dipertahankan tanpa adanya sebuah kamar mandi, walaupun hal itu memerlukan sedikit keahlian, fleksibilitas dan pemahaman tentang prinsip-prinsip pokok yang terlibat . . . . (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

Meningitis Bakteri

Meskipun terapi antimikroba dan perawatan kritis semakin berkembang selama beberapa puluh tahun terakhir, namun angka kematian dan gangguan saraf akibat meningitis bakteri masih tetap tinggi. Perjalanan klinis meningitis bakteri yang sulit diterka seringkali disebabkan oleh komplikasi-komplikasi intrakranial, seperti edema cerebral rampat, hydrocephalus, arteritis dan infarksi cerebrovaskular, atau thrombosis sinus vena. Komplikasi-komplikasi ini bisa mengarah pada peningkatan tekanan intrakranial, stroke, dan seizure. Prevalensi turunan Neisseria meningitidis dan Streptococcus pneumoniae yang kebal terhadap penicillin dan antibiotik cephalosporin semakin meningkat. Dengan semakin meningkatnya kejadian bakteri yang kebal terhadpa antibiotik, maka kebutuhan akan antibiotik baru untuk meningitis pneumococcal dan nergonococcal semakin mendesak. Terjadinya komplikasi-komplikasi sistem saraf pusat dan kerusakan otak selama meningitis bakteri terjadi melalui beberapa mekanisme yang akhir-akhir ini semakin dipahami dengan baik. Terapi pembantu tradisional (agen-agen hyperosmolar, hyperventilasi, drainase ventrikular) dan agen-agen pembantu yang lebih baru dapat mengurangi dampak dari meningitis bakteri.

EPIDEMIOLOGI

Kejadian meningitis bakteri diperkirakan sekitar 5 sampai 10 kasus per 100.000 orang per tahun. Meningitis bakteri jauh lebih umum di negara-negara berkembang dan di kawasan-kawasan geografis tertentu, seperti di Afrika, dimana kejadian yang diduga adalah 70 kasus per 100.000 orang per tahun. Terdapat sekitar 25.000 kasus meningitis bakteri setiap tahunnya di Amerika Serikat. Diduga 2200 sampai 3000 kasus infeksi meningococcal invasif terjadi setiap tahun di Amerika Serikat. Sejak tahun 1960, kejadian penyakit meningococcal setiap tahun di Amerika Serikat adalah 0,9 sampai 1,5 per 100.000 penduduk. Kejadian ditemukan paling tinggi pada bayi-bayi yang berusia di bawah 1 tahun, dimana 7,1 kasus per 100.000 penduduk dilaporkan pada tahun 2001, dibandingkan dengan hanya 1,8, 0,7 dan 0,7 per 100.000 orang yang berusia 1-4 tahun, 5-17 tahun dan 18-34 tahun, masing-masing. Ada lima serotipe meningococcal – A, B, C, Y, dan W-135 – yang bertanggungjawab untuk kebanyakan kasus meningitis di dunia. Pada tahun 2001, penyakit meningococcal akibat serogrup B, C, Y dan W-135 mewakili masing-masing sekitar 35, 24, 34 dan 2 persen, dari semua kasus penyakit meningococcal invasif di Amerika Serikat. Serogrup A merupakan penyebab infeksi meningococcal paling umum di Subsahara Afrika tetapi jarang di Amerika Serikat.

Kecenderungan-kecenderungan utama epidemiologi belakangan ini pada meningitis bakteri mencakup penurunan kejadian meningitis Hemophilus influenzae tipe b secara dramatis sejak ditemukannya vaksin H. influenzae yang terkonyugasi protein, yang sudah tersedia di tahun 1988. Dengan meluasnya penggunaan vaksin konyugat H. influenzae tipe b yang dimulai tahun 1990, kejadian penyakit infeksi H. influenzae tipe b diantara anak-anak balita berkurang dari 100 kasus yang diduga per 100.000 penduduk di era vaksin menjadi 0,3 kasus per 100.000 penduduk pada tahun 1996. Pada tahun 1996, kejadian penyakit invasif H. influenzae tipe b, seperti meningitis dan sepsis, pada anak-anak balita telah berkurang lebih dari 99 persen. Data surveilans epidemiologi yang terbaru dari 1998-2000 menunjukkan bahwa kejadian penyakit invasif H. influenza tipe b pada bayi dan anak-anak masih rendah di Amerika Serikat . . . . (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

ANESTESI DAN MATA

Anestesi untuk bedah ophthalmik memberikan tantangan dan persyaratan anestetik yang unik. Pasien-pasien yang mengalami bedah ophthalmic biasanya sudah cukup tua (degenerasi makular merupakan penyebab utama kebutaan pada orang-orang >65 tahun) dan menunjukkan penyakit-penyakit medis yang menyertai.

I. ANATOMI OKULAR

A)Notch supraorbital, foramen infraorbital, dan lacrimal fossa bisa dipalpasi secara klinis dan berfungsi sebagai penanda yang pentingt untuk anestesi regional.

B)Lapisan mata terdiri dari tiga lapis yaitu: sclera, saluran uveal, dan retina.

1.Lapisan terluar berserat (sclera) bersifat protektif, memberikan kekakuan yang cukup untuk mempertahankan bentuk mata, sedangkan bagian anterior sclera (kornea) transparan, memungkinkan cahaya memasuki struktur okular internal.

2.Salulran uveal terdiri dari iris, badan ciliary, dan choroid.

a)Pupil adalah bagian iris yang mengontrol jumlah cahaya yang masuk melalui dilasi (innervasi simfatetik) atau konstriksi (innervasi parasimfatetik).

b)Badan ciliary menghasilkan humor cair.

3.Retina merupakan sebuah membran sensoris yang mengubah impuls-impuls cahaya menjadi impuls-impuls netral yang lewat melalui saraf optik ke otak.

C)Enam otot intraokular menggerakkan mata dalam orbit.

D)Konjungtiva adalah sebuah membran mukus yang mencakup bola mata dan berfungsi sebagai lapisan kelopak mata.

E)Suplai darai ke mata berasal dari cabang-cabang arteri karotik internal dan eksternal.

II. FISIOLOGI OKULAR

A)Pembentukan dan Pengaliran Humor Cair

1.Humor cair terbentuk dalam bilik posterior melalui bada ciliary pada sebuah proses sekresi aktif yang elibatkan karbonik anhidrase serta melalui filtrasi pasif dari pembuluh-pembuluh pada permukaan anterior iris.

2.Drainase humor cair adalah melalui sebuah jaringan saliran venous penghubung (termasuk terusan Schlemm) yang kosong ke dalam vena cava superior .

B)Pemeliharaan Tekanan Intraokular

1.IOP biasanya bervariasi antara 10 sampai 21,7 mmHg, tetapi mencapai tekanan atmosfir normal ketika bola mata terbuka. Penentu utama dari IOP adalah volue humor cair.

2.Setiap peningkatan IOP secara tiba-tiba ketika bola mata terbuka bisa meyebabkan prolapse iris dan lensa, ekstrusi vitreous, dan kebutaan.

3.Ketegangan, muntah-muntah atau batuk (seperti selama laringoskopi dan intubasi trakeal) sangat meningkatkan tekanan venous dan IOP.

C)Glaukoma ditandai dengan IOP yang meningkat, yang menyebabkan gangguan aliran darah kapiler ke saraf optik.

1.Perawatan terdiri dari pegobatan topikal untuk menghasilkan miosis dan peregangan trabecular.

2.Pra-medikasi atropin dalam range dosis klinis tidak memiliki efek terhadap IOP pada pasien yang mengalami glaukoma.

III. EFEK ANESTESI DAN OBAT PEMBANTU TERHADAP TEKANAN INTRAOKULAR

A)Injeksi succinylcholine (SCh) secara intravenous secara sementara meningkatkan IOP sekitar 8 mm Hg dan kembali kepada nilai awal setelah 5 hingga 7 menit.

B)Myocolonus yang ditimbulkan etomidat bisa berbahaya apabila bola mata terbuka . . . . (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

GENETIKA MOLEKULAR KANKER-KANKER ENDOMETRIAL

Arti dan Pentingnya Kanker Endometrial Bawaan

Gambaran umum

Kerentanan terhadap kanker bawaan telah diketahui untuk banyak kanker ganas. Proyek Genom Manusia memiliki kesadaran yang meningkat tentang peranan yang dipegang oleh gen dalam penyakit dan tidak dapat disangkal bahwa genetika memegang sebuah peranan dalam penatalaksanaan beberapa kanker umum, termasuk karsinoma payudara dan usus. Tumor-tumor ini merupakan tumor ganas yang telah diidentifikasi memiliki keterkaitan dengan faktor gen. Terdapat sedikit pasien, tetapi signifikan, yang mengalami kanker payudara dan kanker usus karena mereka mewarisi mutasi pada gen yang rentan. Pengidentifikasian pasien yang mengalami penyakit genetik memiliki ramifikasi untuk penatalaksanaannya dan manajemen anggota keluarga yang berisiko. Umumnya diterima bahwa untuk pasien yang mengalami kanker payudara atau kanker usus, surveilans yang lebih intensif akan lebih bermanfaat. Pendeteksian dini untuk kanker-kanker primer dan tumor-tumor metakron atau sinkron bisa memperbaiki hasil. Semakin disetujui bahwa bedah dan profilaksis medis juga bermanfaat bagi pasien. Manfaat surveilans kanker yang lebih intensif juga berlaku pagi anggota keluarga pasien kanker yang tidak terkena tetapi berisiko untuk mengalaminya.

Kanker endometrial bawaan belum dipahami dengan baik. Karsinoma endometrial merupakan sebuah sifat dari sindrom kerentanan kanker yang dikenal sebagai HNPCC (hereditary nonpolyposiscolorectal carcinoma), atau sindrom Lynch. Karsinoma endometrial merupakan tumor ganas paling umum kedua dalam keluarga-keluarga yang memenuhi kriteria diagnostik klinis untuk HNPCC. Beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa dalam keluarga HNPCC, wanita pembawa mutasi terkait-penyakit memiliki risiko selama hidup yang lebih tinggi untuk mengalami kanker endometrial dibanding untuk kanker kolorektal. Kebanyakan penelitian tentang bentuk familial atau bentuk pewarisan dari kanker endometrial telah berfokus pada pasien yang mengalami penyakit HNPCC atau yang mirip HNPCC. Pemahaman kita tentang kanker endometrial bawaan dengan demikian sangat terbatas pada apa yang dilihat di keluarga-keluarga yang rentan terhadap kanker kolorektal. Beberapa penelitian tentang risiko bawaan untuk kanker endometrial telah berfokus pada wanita yang memiliki karsinoma endometrial onset dini atau tumor ganas primer ganda (yaitu, penanda kanker bawaan) tetapi masih terbatas cakupannya.

Apakah kanker endometrial bawaan merupakan masalah klinis yang umum? Untuk menjawab pertanyaan ini, diperlukan untuk mencoba mendefinisikan apa yang dimaksud dengan kanker endometrial bawaan. Kita tahu relatif sedikit tentang bentuk familial dan bentuk bawaan dari kanker uterin. Walaupun kanker endometerial merupakan sebuah ciri penting dari sindrom HNPCC, yang menunjukkan pewarisan dominan-mendelial yang jelas dengan penetransi mutasi penyebab kanker yang tinggi, namun kita tidak tahu apakah dan seberapa sering kanker endometrial bawaan terjadi di luar sindrom HNPCC (yaitu, apakah gen selain gen HNPCC bisa menyebabkan kanker endometrial bawaan). Lebih lanjut, belum diketahui apakah ada gen-gen lain bertindak sendiri atau bersama untuk meningkatkan risiko bagi kanker endometrial tetapi tidak dengan sendirinya menghasilkan pola-pola pewarisan. Fakta bahwa laki-laki tidak mengalami kanker uterin lebih mempersulit interpretasi terhadap pola-pola pewarisan, kenampakan terbatas-seks dari mutasi kerentanan kanker payudara ditemukan pada pengamatan-pengamatan awal terhadap bentuk-bentuk bawaan dari kanker payudara. Disamping itu, setiap anggota keluarga perempuan yang pernah mengalami hysterektomi karena alasan selain kanker uterin tidak memberikan informasi tentang risiko familial, sehingga lebih mempersulit interpretasi riwayat keluarga . . . . (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

Diferensiasi Hematopoietik dan Penyakit Neoplastis

I. PENDAHULUAN

A) Transformasi neoplastis terjadi apabila ada perubahan genetik yang menyebabkan sel bersangkutan lepas kontrol pada pembelahan sel dan selama hidupnya sel. Ketika ini terjadi, sel tersebut berkembang biak, terakumulasi, dan menggantikan sel-sel normal dengan tiruan dirinya sendiri (yaitu klon). Sel-sel yang terakumulasi disebut neoplasma.

1.Neoplasma yang tidak berpindah ke organ lain yang jaraknya jauh disebut sebagai neoplasma lunak, walaupun masih bisa mengganggu fungsi dalam organ atau jaringan host.

2.Neoplasma yang bisa berpindah dari satu organ ke organ lainnya disebut neoplasma ganas.

B)Penyakit-penyakit neoplastis pada sistem hematopoietik mencakup sindrom myeloproliferatif, sindrom myelodysplastis, dan neoplasma ganas. Penyakit neoplastis muncul pada berbagai tahapan diferensiasi hematopoietik. Walaupun tehnik laboratorium yang ada sekarang (misalnya sitogenetik dan genetika molekuler) terkadang dapat mengidentifikasi lesi-lesi spesifik yang terkait dengan penyakit-penyakit ini, namun pada kebanyakan kasus basis genetik yang akurat tidak bisa ditentukan. Skema yang paling bermanfaat secara klinis untuk mengklasifikasikan neoplasma hematopoietik didasarkan pada profil morfologi (ukuran, bentuk, inti, dan sifat sitoplasma), biokimia, sitogenetik, dan profil antigenik dari sel-sel abnormal dan pola-pola yang dibentuknya dalam jaringan yang terlibat (histopatologi).

C) Bab ini menguraikan diferensiasi hematopoietik dari daerah asalnya dalam sumsum tulang menuju ke organ-organ limfoid primer dan sekunder dan masuk ke aliran darah. Dampak transfromasi neoplastis pada berbagai tahapan pertumbuhan normal ditonjolkan dengan menggunakan penyakit-penyakit yang telah dipilih dalam pembahasan.

II. SISTEM HEMATOPOIETIK

)Sistem hematopoietik tersusun atas organ-organ terdispersi yang dihubungkan oleh aliran darah dan limfatik.

B)Ada tiga ciri utama yang membedakan sistem hematopoietik dengan sistem-sistem lainnya.

1.Unit-unit fungsionalnya adalah sel-sel motil yang tunggal dan bukan jaringan multisel, yang dirancang untuk melakukan fungsi pada satu lokasi.

2.Selama berlangsungnya diferensiasi normal, sel-sel yang belum dewasa secara terus-menerus berpindah (lalu-lalang) dalam aliran darah dari satu tempat atau organ dalam sistem hematopoietik ke tempat atau organ lainnya.

3.Pertahanan host normal melibatkan perpindahan leukosit-leukosit dewasa (misalnya granulosit, monosit, limfosit) secara terus-menerus dalam aliran darah dari tempat produksi menuju ke jaringan, organ, dan cairan dalam tubuh.

C)Penyakit hematopoietik klonal dalam sistem ini sering melibatkan banyak tempat sejak awal, menghasilkan perubahan-perubahan yang bisa dilihat dalam aliran-darah, dan untuk penyakit ganas, disebarkan (dipindahkan) sejak dini melalui aliran darah . . . . (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

MALNUTRISI ENERGI-PROTEIN : PATOFISIOLOGI, KONSEKUENSI KLINIS, DAN PENGOBATAN

Jumlah anak yang terkena malnutrisi dan dampak jangka panjang dari malnutrisi    tersebut telah menjadikannya sebagai salah satu masalah kesehatan masyarakat terbesar yang dihadapi dunia sekarang ini. WHO memperkirakan bahwa malnutrisi memberikan kontribusi sebesar 55% terhadap mortalitas anak di seluruh dunia. Bahkan malnutrisi ringan bisa melipatgandakan risiko mortalitas khususnya mortalitasi penyakit pernafasan dan diare dan malaria, tapi risiko ini lebih meningkat lagi pada malnutrisi yang parah. Malnutrisi yang parah, yang juga disebut malnutrisi energi protein (PEM), sebenarnya dapat diobati, tapi menyedihakannya, dalam hal ini terdapat kesenjangan yang sangat tinggi antara pengetahuan yang ada tentang praktek yang telah berhasil dengan realitas penatalaksanaan kebanyakan anak-anak malnutrisi. Laporan-laporan terbaru mengilustraiskan bagaimana pengadopsian penatalaksanaan terbaru bisa secara drastis mengurangi mortalitas bahkan pada kondisi yang terbatas sumber-dayanya. Pentingnya malnutrisi secara global dan dampak jangka panjang yang ditimbulkan telah dibahas di Bab 11, “Nutrisi Internasional”. Signifikansi kesehatan masyarakat, seperti dibahas di Bab 9.2, “Community Nutrition and Its Impact on Developing Countries (The Chilean Experience),” menekankan pentingnya kombinasi berbagai kebijakan yang dirancang untuk mencegah malnutrisi dan perawatan anak yang mengalami malnutrisi. Para peneliti menemukan keberhasilan di Chili dengan menggunakan pendekatan seperti ini. Kegagalan untuk mengenali malnutrisi juga bisa memberikan kontribusi bagi meningkatnya morbiditas dan mortalitas pada kondisi-kondisi lain yang terlihat di negara-negara maju seperti penyakit jantung bawaan dan fibrosis cystic. Bab ini membahas tentang penatalaksanaan klinis malnutrisi parah dan mencoba untuk menunjukkan bagaimana sebuah pemahaman tentang patofisiologinya dapat memberikan sebuah dasar untuk perawatan anak-anak yang mengalami malnutrisi parah. Berbagai faktor yang memberikan kontribusi bagi terjadinya malnutrisi telah dijelaskan di bab lain: bab ini pada dasarnya berpusat pada PEM parah sebagai sebuah entitas klinis karena kegagalan untuk mengenali kebutuhan khusus dari anak-anak dapat memberikan kontribusi bagi mortalitas yang tinggi.

DEFINISI-DEFINISI MALNUTRISI

Malnutrisi memiliki banyak penyebab. Pada setiap individu, intake makanan yang tidak layak, infeksi, pengekangan psikologis, lingkungan, dan kemungkinan variabilitas genetik bisa memberikan kontribusi. Manifestasi klinis pada anak tergantung pada durasi dan tingkat kekurangan intake makanan, kualitas makanan, faktor-faktor host seperti usia, dan interaksi dengan infeksi.

Tahap pertama dalam diagnosa malnutrisi adalah penilaian gizi. Ini merupakan bagian penting dari setiap evaluasi anak secara klinis dan dibahas secara rinci di Bab 2, “Nutritional Status Assessment for Clinical Care.” Penilaian gizi secara berulang untuk semua anak yang sakit juga penting untuk mencegah onset malnutrisi secara internal, yang bisa menghambat penyembuhan. Pertumbuhan yang layak merupakan sebuah indikasi kesehatan dan penyembuhan. Untuk seorang anak, informasi paling penting diperoleh dari berbagai pengukuran yang menunjukkan pertumbuhan anak, dan ini dapat memberikan informasi penting untuk mendiagnosa penyebab dan memandu perawatan. Pentingnya penggunaan pengukuran ini seringkali disadari tapi informasi yang tidak dipertimbangkan dengan baik bisa tidak dimanfaatkan . . . . (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

Mensosialisasikan Kesehatan Kepada Karyawan

Rumusan Masalah

Salah satu pendapat yang berkembang di kalangan komunitas biomedik, akademik, dan pemerintah pada akhir tahun 1970an adalah bahwa gaya-hidup pribadi merupakan sebuah faktor utama yang menyebabkan kematian dan kecacatan prematur. Merokok, diet buruk, kurang olahraga teratur, dan manajemen stres yang buruk terkait dengan penyakit kardiovaskular dan kanker, yang merupakan penyebab 75% dari semua kematian di Amerika Serikat. Lebih daripada itu, hasil dari beberapa survei seperti Stanford Three Community Study dan North Karelia Project menunjukkan bahwa kaya hidup dari banyak orang bisa dirubah melalui intervensi-intervensi yang berskala komunitas. Jadi jelas, peluang ada untuk mencegah atau mengurangi kejadian dini penyakit gaya-hidup.

Di saat yang sama, tekanan finansial terjadi akibat biaya perawatan-penyakit yang meroket (umumnya didefinisikan sebagai biaya-biaya yang dikeluarkan akibat rawat inap, medis, dental, kecacatan jangka pendek dan jangka panjang, hari-hari sakit, kompensasi pekerja, dan asuransi jiwa). Seperti banyak perusahaan-perusahaan bisnis besar, Johnson & Johnson memberi asuransi bagi karyawan dan biaya perawatan-penyakit dependen. Pada pertengahan 1970an, biaya-biaya ini tidak lagi menjadi bagian signifikan   dari paket keuntungan karyawan komprehensif. Biaya perawatan-penyakit yang terus meningkat secara nasional ($229 miliar pada 1980 dan diperkirakan $450 miliar pada 1985) juga dirasakan di Johnson & Johnson. Sejak 1977, biaya-biaya perawatan penyakit di Johnson & Johnson telah meningkat setiap tahunnya sebesar 19%. Pada tahun 1980, biaya-biaya penyakit sendiri mewakili 2,3% dari penjualan bersih, peningkatan 35% dibanding pada 1977. bahkan pada peningkatan tahunan 13% yang diproyeksikan tetap, biaya perawatan penyakit akan lipat dua kali antara 1981 dan 1989. Jadi jelas, beberapa tindakan harus diambil.

Faktor-faktor lain yang unik bagi Johnson & Johnson adalah pada tempat kerja. Perawatan kesehatan merupakan urusan utama kita. Jika bukti ilmiah terdahulu yang menghubungkan gaya hidup dan kesehatan benar, maka Johnson & Johnson memiliki tanggung jawab untuk mengasumsikan kepemimpinan industri dan menunjukkan kelayakan perbaikan kesehatan melalui perubahan gaya hidup. Disamping itu, manajemen Johnson & Johnson dipandu oleh tanggung jawab yang disebutkan dalam kepercayaan perusahaan, yang, sebagiannya, memerlukan manajemen agar “bertanggung jawab terhadap karyawan”. Sentimen manajemen kemungkinan paling dipahami oleh James E. Burke, ketua karyawan eksekutif pimpinan di Johnson & Johnson, yang mengatakan bahwa “tidak logis bagi perusahaan perawatan kesehatan untuk tidak menyehatkan karyawannya”.
Mensosialisasikan Kesehatan Kepada Karyawan . . . . (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

BIOLOGI MOLEKULER KARSINOMA CERVICAL DAN VULVAR

Kanker cervikal dan faktor penyebabnya masih menjadi salah satu masalah kesehatan internasional yang penting. Infeksi anogenital dengan papillomavirus manusia (HPV) tertentu sangat terkait dengan terjadinya kanker cervical dan terkadang kanker vulvar. Oncogen yang berasal dari HPV yang ditampakkan pada tumor-tumor ganas ini merupakan elemen penting dalam proses transformasi dan imortalisasi, dan juga terkait erat dengan perkembangan lesi dari pra-invasif menjadi invasif. Beberapa faktor lain, termasuk faktor perilaku dan molekuler, mempengaruhi patogenesis infeksi HPV dan karsinogenesis. Perilaku biologis dan respon terhadap pengobatan kanker cervikal dan vulvar bisa dipengaruhi oleh perubahan-perubahan terkait HPV dan non-HPV yang ditemukan pada kanker cervikal dan vulvar. Bab ini mereview biologi molekuler dari tumor-tumor ganas ini dan menyoroti kontroversi-kontroversi dan tantangan-tantangan dalam menerjemahkan pemahaman kita tentang mekanisme-mekanisme molekuler ini menjadi perawatan atau pencegahan kanker-kanker di masa mendatang.

Pavillomavirus Manusia

HPV dan virus tumor DNA yang sebenarnya menginduksi lesi-lesi proliferatif dalam epithelia mukosa dan kutaneous. HPV sudah lazim dikelompokkan sebagai anggota dari family Papovaviridae, dan lebih dari 100  tipe terkait lainnya telah diidentifikasi. Penentuan-tipe HPV didasarkan pada urutan genetik dan bukan pada reaktivitas serologis. Sebuah tipe baru ditemukan apabila urutan DNA pada daerah-daerah yang terpilih memiliki lebih dari 10% perbedaan dari tipe HPV yang diketahui. Sub-sub tipe HPV atau varian-variannya telah dikelompokkan secara terpisah, yang urutan genetiknya berbeda kurang dari 10% tipe yang telah diketahui. Pendeteksian HPV pada spesimen-spesimen klinis normalnya dilakukan dengan penguatan (amplifikasi) DNA atau penangkapan urutan asam nukleat hybrid DNA/RNA yang diekstrak dari jaringan target. Kebanyakan HPV yang terkait dengan neoplasia anogenital perempuan bersifat mukotropik, dan lebih dari dua puluh tipe telah diidentifikasi dalam material genetik wanita yang mengalami lesi squamous dan non-squamous jinak, pra-ganas, dan ganas. Dengan menggunakan tehnik-tehnik molekuler moderen, DNA HPV bisa diidentifikasi pada sekitar 95% lesi pra-ganas dan ganas dari cervix. Tipe HPV paling umum yang diidentifikasi pada wanita normal adalah tipe 16, 18, 45, 31, 6, 58, 35, dan 33 (diurutkan dari besar ke kecil). Tipe HVP yang paling umum pada wanita pengidap kanker cervikal adalah tipe 16, 18, 45, 31, 33, 52, 58 dan 35 (diurutkan dari besar ke kecil). Tipe HPV lainnya yang lebih jarang diidentifikasi telah ditemukan pada lebih banyak wanita yang mengidap kanker cervikal dibanding dengan wanita yang tidak mengidap kanker, dan tipe-tipe ini mencakup tipe 39, 51, 59, 68, 73 dan 82. Tipe-tipe ini juga harus dianggap sebagai oncogenik, walaupun terkait dengan persentase kanker invasif yang relatif kecil.  . . . . (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

Evaluasi Thrombosis

I. PENDAHULUAN

Thrombosis adalah penyebab kematian yang paling umum di dunia. Di Amerika Serikat, sindrom koroner akut adalah penyebab kematian nomor satu dan stroke adalah penyebab kematian nomor tiga, dimana keduanya merupakan kondisi trhrombosis arteri. Untuk seluruh dunia, sindrom koroner akut adalah penyebab kematian nomor satu dan stroke adalah penyebab kematian nomor dua.

II. GAMBARAN UMUM

A)Konsep-konsep penting

1.Thrombosis (arteri dan vena) terjadi akibat pergeseran keseimbangan antara sistem prokoagulant dan profibrinolytik (yaitu, keseimbangan antara mekanisme-mekanisme penghasil thrombosis dan mekanisme-mekanisme penghasil plasmin atau pelysis bekuan).
2.Asal usul thrombosis bisa berupa kelainan dalam struktur vaskular, jaringan, sel atau protein plasma.
3.Penyebab molekuler dari thrombosis ditemukan pada 20% - 40% pasien, tergantung pada populasi.
4.Terapi untuk thrombosis berfokus pada pencegahan pembekuan dan lysis di masa mendatang dari bekuan yang telah ada.

B)Ciri-ciri patogenik. Kebanyakan orang yang mengalami thrombosis memiliki satu atau lebih ciri-ciri berikut pada saat terkena:
1.Kerusakan pembuluh darah
2.Stasis darah
3.Disfungsi platelet, leukosit, dan sel endothelial
4.Aktivasi koagulasi yang berlebihan dan/atau berkurangnya aktivasi protein fibrinolytik.

C)Bekuan merah (fibrin) dan bekuan putih (platelet). Struktur sebuah thrombus berbeda-beda menurut pembuluh dimana dia terdapat.
1.Pada pembuluh arteri beraliran tinggi, thrombi platelet terlihat. Agregat-agregat makroskopis dari platelet ini memiliki kenampakan berwarna putih.
2.Pada pembuluh beraliran lambat (seperti vena), plug platet awal, yang bisa bermula dari thrombus, sering tidak terdeteksi. Bekuan-bekuan ini diakibatkan oleh akumulasi sel-sel darah merah dalam fibrin dan disebut thrombi merah.

D)Respon setelah injury pembuluh akut. Ada Empat fase yang bisa digunakan untuk mengkarakterisasi perbaikan injury sebuah pembuluh.
1.Fase awal: pembentukan thrombus platelet
2.Fase akut: pembentukan bekuan fibrin aktif, inisiasi respon inflammatory.
3.Fase intermediet: pembatasan thrombus, respon inflammatory.
4.Fase kronis: readsorpsi dan rekanalisasi bekuan darah.

III. THROMBOSIS ARTERI
A)Gambaran umum. Thrombosis arteri bisa terjadi dalam bentuk mulai dari oklusi pembuluh-pembuluh besar yang menyebabkan infarksi myokardial, stroke, oklusi pembuluh arteri perifer, dan sindrom ischemic bowel sampai oklusi pembuluh-pembuluh kecil yang menghasilkan ischemia digital atau . . . . (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

Teori-Teori Komunikasi dalam Menjalin Hubungan

Dalam bab ini kita akan membahas dua pendekatan teoritis umum terhadap kajian tentang penjalinan hubungan, yaitu: teori penetrasi sosial dan teori pengurangan ketidakpastian. Kita memulai dengan teori penetrasi sosial karena teori ini merupakan teori yang paling umum dan paling luas tentang penjalinan hubungan.

1. TEORI PENETRASI SOSIAL

Mengapa pada lingkungan tertentu ada seseorang yang tetap terlihat asing dan ada yang cepat menjadi teman? Mengapa beberapa hubungan terjalin dengan cepat, sedangkan yang lainnya bergerak lebih lambat terhadap level kedekatan yang meningkat? Pertanyaan-pertanyaan inilah yang mendorong Irwin Altman dan Dalmas Taylor untuk mengusulkan teori penetrasi sosial pada tahun 1970an.

a. Pernyataan awal teori penetrasi sosial

Teori penetrasi sosial telah berkembang melalui beberapa pengembangan teoritis. Olehnya itu, memahami teori ini akan bermanfaat untuk mengetahui beberapa konsep inti yang dikandungnya. Dengan demikian kita akan membahas adaptasi-adaptasi teori ini, baik oleh para teoris asli maupun para sarjana di bidang komunikasi.

Proses penjalinan hubungan

Teori ini merupakan sebuah teori proses yang menyoroti perkembangan, maintenans, dan kerusakan hubungan-hubungan sosial. Aspek yang paling penting dari teori ini adalah konseptualisasi penjalinan hubungan sebagai sebuah proses. Secara lebih spesifik, Altman dan Taylor menetukan bahwa hubungan mengalami beberapa tahapan berurutan pada saat berkembang. Tahapan tersebut adalah . . . . (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

Hubungan Indonesia-Australia di Era Kevin Rudd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang     Pada tanggal 3 Desember 2007, pemimpin Partai Buruh, Kevin Rudd, dilantik sebagai Perdana Menter...