Friday, January 1, 2010

Melahirkan di Rumah Sendiri

Bayi-bayi biasanya selalu dilahirkan di rumah sendiri. Hal ini memang benar adanya. Setiap bidan tentunya mengetahui bahwa nanti pada 30 tahun terakhir atau setelahnya baru banyak bayi yang dilahirkan jauh dari rumahnya sendiri, dan seperti yang telah disebutkan pada bab 1, sekarang kita akan menelusuri bukti yang menunjukkan kembalinya kebiasaan melahirkan di rumah sendiri sebagai sebuah pilihan yang aman bagi berbagai wanita, yang memiliki tempat tinggal, dan yang ingin melahirkan di rumahnya tersebut.

Proses kelahiran di rumah sendiri bisa terjadi dengan aman baik itu di kota maupun di desa atau di setiap kediaman di seluruh pelosok. Lalu, apa-apa yang diperlukan? Apa yang diperlukan orang tua untuk mempersiapkan diri? Bagaimana cara mengorganisir semua yang akan terjadi?

Dalam hal ini, kita memerlukan :

Ruangan yang cukup bersih

Sumber air panas dan air dingin yang bersih

Tersedianya pencahayaan yang baik, dengan mengingat bahwa kita mungkin perlu menjahit perineum (olehnya itu lampu yang fleksibel arah cahayanya (lampu anglepoise), akan sangat baik dalam hal ini, meski demikian lampu biasa juga biasa digunakan dengan bantuan seorang asisten yang memindah-memindahkan lampu tersebut). Atau mungkin cukup disediakan sebuah lampu senter besar yang terang. Dulunya, penjahitan pada bagian perineum dilakukan dengan menggunakan lampu motor bidan, tapi tentunya itu tidak cocok lagi dengan kondisi sekarang ini, karena kebanyakan bidan tidak memakai kendaraan bermotor lagi.

Metode yang baik untuk menghangatkan ruangan yang akan digunakan. Jika satu-satunya metode untuk menghangatkan ruangan adalah dengan menggunakan listrik di sebuah daerah yang sering mengalami pemadaman-lampu, maka sebaiknya disediakan sumber panas yang kedua. Sebagai contoh gas Portable Calor yang bisa dipinjam dari Departemen Pelayanan Sosial di beberapa daerah. Jika pemanasan ruangan (dan pencahayaan) tergantung pada tenaga listrik, kita harus menyediakan persiapan lain untuk mengatasi jika terjadi lampu-padam.

Orang-orang yang menghadiri persalinan mau dan bisa memberikan dukungan selama persalinan dan bertanggungjawab untuk tugas-tugas domestik sekurang-kurangnya selama satu minggu atau dua minggu setelah kelahiran. Pemerintah daerah juga bisa memberikan bantuan baik berupa uang, jika pendapatan keluarga rendah, atau menanggung beberapa biaya persalinan.

Fasilitas toilet yang layak. Sesuatu yang dianggap ‘layak’ oleh seseorang bisa jadi dianggap kuno oleh orang lain. Bidan perlu memastikan bahwa wanita yang melahirkan bisa mencuci vulva dan daerah perineal dengan cara yang nyaman dan hygienis setelah melahirkan, setelah buang air kecil dan air besar. Ini bisa dilakukan dalam kamar mandi yang paling sederhana sampai kamar mandi yang mewah, atau tempat sejenisnya. Jika seorang wanita tinggal di sebuah rumah yang tidak memiliki kamar mandi dan selalu menjaga kebersihan dirinya, maka dia akan terus melakukan hal itu menggunakan fasilitas yang dimiliki. Bidan bisa menyarankan agar wanita tersebut lebih nyaman melahirkan di rumah sakit, tapi meski demikian kesehatan yang baik tetap bisa dipertahankan tanpa adanya sebuah kamar mandi, walaupun hal itu memerlukan sedikit keahlian, fleksibilitas dan pemahaman tentang prinsip-prinsip pokok yang terlibat . . . . (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

No comments:

Post a Comment

Hubungan Indonesia-Australia di Era Kevin Rudd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang     Pada tanggal 3 Desember 2007, pemimpin Partai Buruh, Kevin Rudd, dilantik sebagai Perdana Menter...