Friday, January 1, 2010

BIOLOGI MOLEKULER KARSINOMA CERVICAL DAN VULVAR

Kanker cervikal dan faktor penyebabnya masih menjadi salah satu masalah kesehatan internasional yang penting. Infeksi anogenital dengan papillomavirus manusia (HPV) tertentu sangat terkait dengan terjadinya kanker cervical dan terkadang kanker vulvar. Oncogen yang berasal dari HPV yang ditampakkan pada tumor-tumor ganas ini merupakan elemen penting dalam proses transformasi dan imortalisasi, dan juga terkait erat dengan perkembangan lesi dari pra-invasif menjadi invasif. Beberapa faktor lain, termasuk faktor perilaku dan molekuler, mempengaruhi patogenesis infeksi HPV dan karsinogenesis. Perilaku biologis dan respon terhadap pengobatan kanker cervikal dan vulvar bisa dipengaruhi oleh perubahan-perubahan terkait HPV dan non-HPV yang ditemukan pada kanker cervikal dan vulvar. Bab ini mereview biologi molekuler dari tumor-tumor ganas ini dan menyoroti kontroversi-kontroversi dan tantangan-tantangan dalam menerjemahkan pemahaman kita tentang mekanisme-mekanisme molekuler ini menjadi perawatan atau pencegahan kanker-kanker di masa mendatang.

Pavillomavirus Manusia

HPV dan virus tumor DNA yang sebenarnya menginduksi lesi-lesi proliferatif dalam epithelia mukosa dan kutaneous. HPV sudah lazim dikelompokkan sebagai anggota dari family Papovaviridae, dan lebih dari 100  tipe terkait lainnya telah diidentifikasi. Penentuan-tipe HPV didasarkan pada urutan genetik dan bukan pada reaktivitas serologis. Sebuah tipe baru ditemukan apabila urutan DNA pada daerah-daerah yang terpilih memiliki lebih dari 10% perbedaan dari tipe HPV yang diketahui. Sub-sub tipe HPV atau varian-variannya telah dikelompokkan secara terpisah, yang urutan genetiknya berbeda kurang dari 10% tipe yang telah diketahui. Pendeteksian HPV pada spesimen-spesimen klinis normalnya dilakukan dengan penguatan (amplifikasi) DNA atau penangkapan urutan asam nukleat hybrid DNA/RNA yang diekstrak dari jaringan target. Kebanyakan HPV yang terkait dengan neoplasia anogenital perempuan bersifat mukotropik, dan lebih dari dua puluh tipe telah diidentifikasi dalam material genetik wanita yang mengalami lesi squamous dan non-squamous jinak, pra-ganas, dan ganas. Dengan menggunakan tehnik-tehnik molekuler moderen, DNA HPV bisa diidentifikasi pada sekitar 95% lesi pra-ganas dan ganas dari cervix. Tipe HPV paling umum yang diidentifikasi pada wanita normal adalah tipe 16, 18, 45, 31, 6, 58, 35, dan 33 (diurutkan dari besar ke kecil). Tipe HVP yang paling umum pada wanita pengidap kanker cervikal adalah tipe 16, 18, 45, 31, 33, 52, 58 dan 35 (diurutkan dari besar ke kecil). Tipe HPV lainnya yang lebih jarang diidentifikasi telah ditemukan pada lebih banyak wanita yang mengidap kanker cervikal dibanding dengan wanita yang tidak mengidap kanker, dan tipe-tipe ini mencakup tipe 39, 51, 59, 68, 73 dan 82. Tipe-tipe ini juga harus dianggap sebagai oncogenik, walaupun terkait dengan persentase kanker invasif yang relatif kecil.  . . . . (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

No comments:

Post a Comment

Hubungan Indonesia-Australia di Era Kevin Rudd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang     Pada tanggal 3 Desember 2007, pemimpin Partai Buruh, Kevin Rudd, dilantik sebagai Perdana Menter...