Friday, January 1, 2010

ANESTESI DAN MATA

Anestesi untuk bedah ophthalmik memberikan tantangan dan persyaratan anestetik yang unik. Pasien-pasien yang mengalami bedah ophthalmic biasanya sudah cukup tua (degenerasi makular merupakan penyebab utama kebutaan pada orang-orang >65 tahun) dan menunjukkan penyakit-penyakit medis yang menyertai.

I. ANATOMI OKULAR

A)Notch supraorbital, foramen infraorbital, dan lacrimal fossa bisa dipalpasi secara klinis dan berfungsi sebagai penanda yang pentingt untuk anestesi regional.

B)Lapisan mata terdiri dari tiga lapis yaitu: sclera, saluran uveal, dan retina.

1.Lapisan terluar berserat (sclera) bersifat protektif, memberikan kekakuan yang cukup untuk mempertahankan bentuk mata, sedangkan bagian anterior sclera (kornea) transparan, memungkinkan cahaya memasuki struktur okular internal.

2.Salulran uveal terdiri dari iris, badan ciliary, dan choroid.

a)Pupil adalah bagian iris yang mengontrol jumlah cahaya yang masuk melalui dilasi (innervasi simfatetik) atau konstriksi (innervasi parasimfatetik).

b)Badan ciliary menghasilkan humor cair.

3.Retina merupakan sebuah membran sensoris yang mengubah impuls-impuls cahaya menjadi impuls-impuls netral yang lewat melalui saraf optik ke otak.

C)Enam otot intraokular menggerakkan mata dalam orbit.

D)Konjungtiva adalah sebuah membran mukus yang mencakup bola mata dan berfungsi sebagai lapisan kelopak mata.

E)Suplai darai ke mata berasal dari cabang-cabang arteri karotik internal dan eksternal.

II. FISIOLOGI OKULAR

A)Pembentukan dan Pengaliran Humor Cair

1.Humor cair terbentuk dalam bilik posterior melalui bada ciliary pada sebuah proses sekresi aktif yang elibatkan karbonik anhidrase serta melalui filtrasi pasif dari pembuluh-pembuluh pada permukaan anterior iris.

2.Drainase humor cair adalah melalui sebuah jaringan saliran venous penghubung (termasuk terusan Schlemm) yang kosong ke dalam vena cava superior .

B)Pemeliharaan Tekanan Intraokular

1.IOP biasanya bervariasi antara 10 sampai 21,7 mmHg, tetapi mencapai tekanan atmosfir normal ketika bola mata terbuka. Penentu utama dari IOP adalah volue humor cair.

2.Setiap peningkatan IOP secara tiba-tiba ketika bola mata terbuka bisa meyebabkan prolapse iris dan lensa, ekstrusi vitreous, dan kebutaan.

3.Ketegangan, muntah-muntah atau batuk (seperti selama laringoskopi dan intubasi trakeal) sangat meningkatkan tekanan venous dan IOP.

C)Glaukoma ditandai dengan IOP yang meningkat, yang menyebabkan gangguan aliran darah kapiler ke saraf optik.

1.Perawatan terdiri dari pegobatan topikal untuk menghasilkan miosis dan peregangan trabecular.

2.Pra-medikasi atropin dalam range dosis klinis tidak memiliki efek terhadap IOP pada pasien yang mengalami glaukoma.

III. EFEK ANESTESI DAN OBAT PEMBANTU TERHADAP TEKANAN INTRAOKULAR

A)Injeksi succinylcholine (SCh) secara intravenous secara sementara meningkatkan IOP sekitar 8 mm Hg dan kembali kepada nilai awal setelah 5 hingga 7 menit.

B)Myocolonus yang ditimbulkan etomidat bisa berbahaya apabila bola mata terbuka . . . . (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

No comments:

Post a Comment

Hubungan Indonesia-Australia di Era Kevin Rudd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang     Pada tanggal 3 Desember 2007, pemimpin Partai Buruh, Kevin Rudd, dilantik sebagai Perdana Menter...