Friday, January 1, 2010

Hipotesis Sapir-Whorf

Pokok bahasan dari bab ini tidak terlalu menekankan aliran para pemikir yang bisa dibedakan secara geografis dan kronologis, sebagai sebuah gagasan yang memiliki daya tarik abadi bagi para ahli-bahasa dari berbagai aliran, dan juga bagi banyak orang yang tidak pernah menjadi mahasiswa bahasa dalam jenjang pendidikan formal. Gagasan ini – bahwa bahasa manusia membentuk persepsinya, atau bahwa dunia yang didiami seorang manusia adalah dunia linguistik – walaupun sudah sangat lama, namun telah menjadi terkait dengan nama-nama penulis terkenal seperti Edward Sapir dari Amerika (1884-1939) dan Benjamin Lee Whorf (1897-1941), dan lebih banyak penulis setelahnya.

Karya-karya para penulis ini mungkin akan dibahas pada bab terakhir, karena dianggap tercakup dalam tradisi yang dirintis oleh Boas. Saya telah memilih untuk membahas Sapir dan Whorf dalam sebuah bab khusus, karena aspek karya mereka lebih mewakili sebuah pengembangan khusus dalam aliran deskriptivis, dan termasuk yang menentang tajam pemikiran dari berbagai anggota lain dalam aliran tersebut. Sapir dan Whorf sama-sama memiliki relativisme Boas dan penerus Deskriptivisnya, dengan penekanannya pada keasingan bahasa-bahasa eksotis, meski tidak pernah dipengaruhi oleh paham-keperilakuan (baik dalam artian baik maupun buruk) tentang Bloomfield. (Paham-keperilakuan merupakan sebuah unsur dimana Bloomfield diimport ke dalam tradisi Deskriptivis dan tidak sejak dulu berada dalam tradisi tersebut – Boas, dan tentunya Bloomfield sendiri dalam tulisannya yang awal-awal, cukup senang membahas makna dan hanya menghabiskan sedikit waktu untuk memikirkan tentang status logis dari data linguist. Tapi Bloomfield berhasil dalam menggalang para rekan-rekannya dalam melakukan pengubahan ke paham-keperilakuan, yang dengan itu saya mengatakan bahwa ada konflik antara gagasan-gagasan yang dirangkum sebagai “hipotesis Sapir-Whorf” dengan “gagasan Deskriptivist yang lain”.

Sapir mengkaji bahasa dari pantai Pasifik Amerika Utara, dan memulai karirnya dalam penelitian antropologi di Museum Nasional Canada; pada tahun 1925 dia pindah ke Universitas Chicago, dan pada tahun 1931 pindah ke Yale. Banyak dari karyanya yang cukup sepadan dengan karya-karya ahli-bahasa Deskriptivist lainnya meskipun dia berbeda dalam menekanan bahwa pola-pola yang ditunjukkan oleh analisis linguistik adalah pola-pola dalam pikiran pembicara (cukup signifikan bahwa pengumpulan paper-paper nya yang dipublikasikan di tahun 1949 melahirkan sebuah judul Tulisan Terpilih dalam Bahasa, Budaya, dan Kepribadian), dan Sapir menjamin bahwa jika seseorang ingin mengetahui bagaimana sebuah bahasa terstruktur untuk para pembicaranya, maka mereka harus ditanya. . . . (Download teks selengkapnya (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "download")

No comments:

Post a Comment

Hubungan Indonesia-Australia di Era Kevin Rudd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang     Pada tanggal 3 Desember 2007, pemimpin Partai Buruh, Kevin Rudd, dilantik sebagai Perdana Menter...