Abstrak
Latar belakang: Porphyria cutanea tarda terkait degan infeksi HIV dan virus hepatitis C (HVC).
Tujuan: Untuk mengevaluasi apakah infeksi HIV tahap awal, dengan atau tanpa infeksi HCV, terkait dengan meningkatnya kadar porphyrin dalam darah.
Metode: Kadar porphyrin dalam darah diukur pada sampel-sampel yang diperoleh dari 103 pasien yang mengalami infeksi HIV tahap awal. Hasilnya dibandingkan dengan 89 pasien positif HIV tahap-akhir dan 78 pasien negatif HIV.
Hasil: Kadar porphyrin rata-rata tertinggi ditemukan pada sampel positif-HCV/positif-HIV tahap awal, diikuti dengan sampel negatif-HCV/positif-HIV tahap-awal, positif-HCV/positif-HIV tahap akhir, negatif-HCV/positif-HIV tahap-akhir, positif HCV/negatif-HIV, dan kelompok negatif-HCV/negatif-HIV. Kadar porphyrin yang meningkat terkait independen dengan . . . . (Download Teks Lengkap (PDF) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "Download")
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
Hubungan Indonesia-Australia di Era Kevin Rudd
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pada tanggal 3 Desember 2007, pemimpin Partai Buruh, Kevin Rudd, dilantik sebagai Perdana Menter...
-
Face bow adalah sebuah alat mirip jangka-lengkung yang digunakan untuk mencatat hubungan antara rahang dengan aksis buka rahang dan untuk me...
-
Peranan manajer yang ada sekarang ini melibatkan lebih dari menentukan apa yang harus dilakukan dan memerintahkannya untuk dilakukan. Untuk ...
-
PENDAHULUAN Sejak munculnya penyakit AIDS pada tahun 1980an, penyakit-penyakit kulit telah diketahui sebagai petunjuk awal yang penting un...
No comments:
Post a Comment