Thursday, March 18, 2010

Perbandingan Daya Serap Fluoride yang Berasal dari Berbagai Produk Fluoride Topikal Kedalam Email Gigi Secara In Vitro

Abstrak

Latar Belakang: Ada banyak bentuk fluoride topikal yang tersedia saat ini, sehingga menyulitkan dalam memilih yang paling efektif untuk mengatasi masalah risiko karies. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan konsentrasi dan pola penyerapan ion fluoride ke dalam email gigi, dimana fluoride ini berasal dari berbagai kategori fluoride topikal yang saat ini tersedia di Australia.

Metode: Gigi molar yang masih utuh dan telah dicabut dipotong-potong menghasilkan 6 potongan email permukaan yang halus. Bagian email-gigi yang seluas 2 x 26 mm diekspos terhadap berbagai fluoride topikal selama beberapa periode simulasi yang digunakan secara in vivo. Setelah pengeringan, lapisan email-gigi diekspos terhadap 2 ml HCl 0,1M sebagai sebuah agen biopsi kimiawai untuk periode-periode waktu tambahan. Konsentrasi ion fluoride di dalam larutan biopsy untuk lapisan uji dan lapisan latar (kontrol) dari email-gigi ditentukan secara langsung menggunakan elektroda selektif kombinasi fluoride bersama dengan pengukur pH impedansi tinggi. Jumlah fluoride kumulatif ditentukan untuk masing-masing agen fluoride topikal.

Hasil: Konsentrasi ion fluoride yang diserap ke dalam email-gigi pada umumnya sebanding dengan yang terdapat pada masing-masing agen. Akan tetapi, yang berasal dari gel APF sangat melebihi jumlah yang diserap dari gel NaF. Dan juga, konsentrasi yang diserap dari beberapa fluoride logam yang sangat pekat cukup rendah. Sebelum pengetsaan email-gigi, penyerapan yang meningkat dan pengaplikasian gel APF yang lama tidak memberikan manfaat tambahan.

Kesimpulan: Beberapa fluoride topikal, seperti gel APF, memiliki daya serap meningkat tajam dan lebih dalam dibanding produk lainnya. Akan tetapi, frekuensi penggunaannya harus diperhatikan jika pasien memiliki restorasi yang berbasis kaca.

Kata kunci: Fluoride, biopsy, asidulasi, pengetsaan, penyerapan.

Singkatan yang digunakan: gel APF = gel fluoride fosfat terasamkan; DDW = air suling terdeionisasi.

PENDAHULUAN
   
Berbagai fluoride topikal sekarang ini sudah tersedia untuk digunakan dalam praktek klinik dan untuk diresepkan kepada pasien di rumah. Formula dan konsentrasi yang berbeda membuat produk-produk ini cocok untuk penatalaksanaan terapeutik dari beberapa masalah gigi termasuk pencegahan karies gigi, sensitifitas gigi, pengendalian semua karies mulai dari yang sederhana sampai rampan karies, dan pengurangan laju erosi gigi.
   
Agar dokter gigi mampu memilih formula dan konsentrasi agen fluoride topikal yang paling efektif dalam menangani masalah gigi tertentu untuk pasien tertentu, diperlukan menyadari beberapa sifat agen yang dipilih. Ini mencakup laju retensi intra-oral, keraktifan fluoride dengan struktur gigi, kedalaman dan konsentrasi yang diserap oleh gigi, keamanan bagi pasien, potensi untuk staining struktur gigi dan kemudahan penggunaan. Zero dkk., Heath dkk., dan Aasenden dkk., telah meneliti laju-laju retensi dari berbagai fluoride topikal secara intra-oral, beberapa diantarnaya menunjukkan kemungkinan pola pencernaan ion fluoride setelah penggunaan beberapa gel fluoride pekat. Ekstrand secara menyeluruh mengamati aspek-aspek keamanan dari penggunaan fluoride topikal oleh anak-anak.
   
Dalam penelitian ini diusulkan untuk meneliti daya serap fluoride yang berasal dari berbagai fluoride topikal ke dalam email gigi, dengan menggunakan sistem biopsy asam yang disebutkan oleh Tyler dan Comer. Fluoride-fluoride topikal yang diamati adalah yang mewakili fluoride yang umum digunakan di Australia selama 10 tahun terakhir, dan beberapa diantaranya telah diusulkan sebagai sumber ion fluoride tambahan.

BAHAN DAN METODE

Bahan
   
Representatif dari produk-produk fluoride yang paling umum digunakan pertmaa-tama diuji. Produk-prpoduk yang representatif ini paling mungkin diresepkan untuk digunakan sendiri oleh pasien selama 10 tahun terakhir. Dua bentuk fluoride eksperimental juga diuji. Semua agen yang diuji ditunjukkan pada Tabel 1.
Pengkonfirmasian konsentrais fluoride pada produk yang dipilih
   
Sampel-sampel yang diencerkan dari empat produk mengalami pemisahan ion fluoride menurut metode Taves dengan menggunakan hidrolisis asam, agar dapat ditentukan konsentrasi ion fluoride selanjutnya menggunakan elektroda Orion Combination Fluoride. Material yang diuji adalah empat produk pertama yang dipilih. Pada semua kasus, konsentrasi fluoride persis sama seperti yang disebutkan dalam label produk.
Pemilihan dan persiapan sampel-sampel email gigi
   
Persetujuan untuk mengumpulkan gigi molar manusia yang telah dicabut dan masih baik diperoleh dari Komite Etik Kemanusiaan di Universitas Adelaide. Gigi diperiksa cacat-cacatnya dan gigi yang ditemukan memiliki cacat dibuang. Pasangan lapisan email gigi dipotong dari permukaan gigi yang sama untuk dijadikan sebagai sampel tes dan sampel kontrol bagi penyerapan ion fluoride (tiga pasang dari masing-masing gigi). Masing-masing lapisan ditutupi dengan pernis kuku, kecuali untuk potongan yang berukuran 4 x 2 mm. Sebuah stik besi kemudian diikatkan ke masing-masing lapos menggunakanlilin perekat untuk mempermudah penanganannya. Sampel-sampel disimpan dalam air suling yang terdeionisasi (DDW) sebelum pengujian.

Pembuatan dan validasi sistem biopsi asam
Pemilihan metode untuk memperkirakan kandungan fluoride dari email-gigi
   
Dari berbagai metode biopsi kimiawi yang murah, yang dipilih adalah yang dikembangkan oleh Wetherell dan Hargreaves dan selanjutnya diperbaiki oleh Tyler dan Comer. Metode ini memiliki kelebihan yaitu dapat memungkinkan pengukuran konsentrasi fluoride secara langsung, tidak memerlukan peralatan yang sangat kompleks, dan menggunakank asam hidroklorida (HCl) sebagai pengetsa, dibanding dengan asam perklorat yang lebih berbahaya. Tyler dan Comer menemukan bahwa, jika pengukur pH impedansi tinggi digunakan, pengukuran fluoride secara langsung menghasilkan pemmbacaan milivolt yang bisa dilakukan pada pH rendah.

Gambaran umum sistem biopsy
   
Setelah keterpaparan lapisan-lapisan uji terhadap berbagai fluoride topikal, biopsy-biopsy kimiawai dari konsentrasi fluoride dalam email-gigi diambil menggunakan HCl 0,1M, yang melarutkan email gigi pada enam kedalaman bertingkat selama periode 20 menit. Larutan biopsy uji dan yang berasal dari sampel kontrol (latar) dianalisis secara langsung menggunakan Elektroda Orion Combination Spesific (Model EA940), yang terpasang pada pH/volt meter yang berimpedansi tinggi, yang diperlukan untuk pengukuran pembacaan mv pada pH 1, sebagaimana disebutkan oleh Tyler dan Comer.
Validasi sistem biopsy
   
Beberapa aspek dari sistem biopsy memerlukan analisis rinci sebelum penelitian, untuk memastikan validasi hasil. Ini dijelaskan sebagai berikut:
   
(i) Verifikasi kandungan fluoride dasar dari lapisan email yang diperoleh dari permukaan gigi yang sama. Ini dilakukan sebagai kadar fluoride latar, bahkan dalam lokasi berbeda pada satu gigi terkadang ditemukan kandungan fluoride yang sedikit berbeda. Tiga pasang lapisan email gigi diambil dari satu gigi. Masing-masing bagian dibiopsy sebagaimana dijelaskan dan kadar fluoride latar ditemukan menunjukkan lebih dari 35 persen perbedaan konsentrasi ion fluoride untuk sampel-sampel dari permukaan yang sama dari satu gigi. Karena konsentrasi biopsy dari ion fluoride sangat tinggi pada kebanyakan kasus, maka perbedaan-perbedaan ini dianggap mampu memberikan hasil yang handal, sehingga tiga kumpulan sampel, masing-masing pada uji dan kontrol, digunakan untuk masing-masing kategori perlakuan fluoride.
   
(ii) Kedalaman tambahan biopsy email-gigi dengan menggunakan 0,1M HCl. Sebanyak lima gigi molar dipersiapkan sebagaimana dijelaskan di atas. Keenam lapisan email gigi dari lima gigi mengalami keterpaparan terhadap 0,1M HCl untuk periode-periode waktu selanjutnya (1, 2, 2, 5, 5, 5 menit). Setelah masing-masing periode tambahan keterpaparan terhadap asam, sebuah potongan diambil dari ujung setiap bagian dan kedalaman rata-rata kumulatif dari sketsa dicatat menggunakan mikroskop Wild-Leitz stereoskopik yang dilengkapi dengan sebuah gratikula penglihatan. Permukaan yang dipotong kemudian dilapisi kembali dengan pernis kuku protektif, dan lapisan diekspos terhadap asam untuk penambahan sketsa selanjutnya. Proses ini diulangi untuk enam masa pengetsaan yang berbeda, dan kedalaman incremental mean progresif dari sketsa ditentukan (Tabel 2).

Juga diputuskan untuk menguji apakah pengaplikasian konsentrasi fluoride yang tinggi dapat mengubah kedalaman sketsa tambahan. Bahkan gel APD tidak memberikan perbedaan laju sketsa, sebagaimana yang diharapkan pada pH 1.
   
(iii) Kalibrasi pembacaan mV elektroda fluoride pada pH 1-6. Standar fluoride pada konsentrasi 0,005, 0,01, 0,1, 1,0, 10,0, 100,0 ppm dibuat masing-masing pada pH 1-6. Pembacaan mV yang diperoleh untuk masing-masing konsentrasi ion fluoride pada pH 1-6 dicatat pada gambar 1 terhadap konsentrasi ion fluoride, dengan menggunakan sebuah skala semi-log. Hubungan Nernstian klasik antara log (konsentrasi ion fluoride) dan pembacaan mv (yakni reduksi sekitar 59mV untuk masing-masing peningkatan log pada konsentrasi fluoride), dikonfirmasikan benar-benar ada. Diperlukannya untuk memastikan bahwa pH dari semua sampel tetap tidak berubah selama pengujian ditunjukkan secara jelas, dan pemantauan sampel pH secara acak dipertahankan untuk memastikan ini terjadi.
Tabel 3. Profil-profil recovery fluoride kumulatif untuk berbagai agen fluoride topikal pada waktu dan kedalaman biopsy tambahan (ppm atau μg/g ±SD, mean dari tiga sampel)

-
(*Menandakan perbedaan bermakna antara pasangan-pasangan agen yang berdekatan dengan nilai p+<0,5).

(iv) Metodologi untuk mengumpulkan sampel-sampel biopsy. Ratusan botol kaca yang bervolume 10 ml dimasukkan ke dalam larutan HCl 0,1 M sebanyak 2 mL. Botol-botol ini disusun berkelompok 6 x 6, seperti ditunjukkan pada gambar 2, dimana botol-botol ini ditandai untuk menandakan permukaan gigi dan nomor sampel, dan waktu sketsa kumulatif untuk baris tersebut. Stik pengikat yang menahan lapisan-lapisan email dari satu gigi ditusukkan pada polystirene untuk membiarkan lapisan tercelup pada satu baris larutan biopsi di saat yang sama, seperti ditunjukkan pada Gambar 2.

Pengaplikasian fluoride topikal
   
Keinginan untuk mensimulasi metode pengaplikasian intra-oral bisa dilakukan. Dengan demikian, masing-masing permukaan email-gigi, yang telah disimpan dalam DDW, dibiarkan sedikit lembab sebelum pengaplikasian agen fluoride topikal. Gel APF dan NAF diaplikasikan untuk menguji bagian email-gigi selama empat menit, sebagaimana direkomendasikan, kemudian dilepaskan dengan DDW yang banyak selama 10 detik dan dikeringkan dengan udara. Jendela kontrol dicuci hanya dengan DDW dan dikering-anginkan.
   
Pasta gigi diaplikasikan secara berlebihan, dibiarkan selama lima menit dan kemudian dicuci selama 10 detik dan permukaannnya dikeringkan.  Lima menit dibiarkan untuk waktu maksimum yang dapat dihabiskan seseorang untuk menyikat gigi.
   
Lapisan-lapisan gigi dicelupkan dalam obat kumur “Fluorinse” selama satu menit, dan larutan SnF2, AgF2, TiF4 dan NH4F2 selama lima menit sebelum permukaan dicuci selama 10 detik dan dikeringkan. Kebanyakan dari material ini tidak diikuti dengan pencucian langsung, waktu pengaplikasian mewakili waktu dimana konsentrasi awal dari ion fluoride bisa bersentuhan dengan permukaan gigi (sebagaimana ditunjukkan oleh Heath dkk).
   
Lapisan-lapisan email-gigi kemudian dicelupkan pada baris pertama lapisan sketsa selama satu menit, dilepaskan dan dikeringanginkan dan dicelupkan pada baris kedua selama 2 menit. Ini diulangi untuk dua menit lebih lanjut pada baris tiga, dan untuk lima menit pada masing-masing tiga baris selanjutnya, sehingga menjadikan periode kumulatif pengetsaan pada 1, 3, 5, 10, 15 dan 20 menit. Semua lapisan email gigi dan larutan biopsy disimpan pada suhu 4oC sampai diperlukan untuk penentuan ion fluoride.

Pendugaan ion fluoride
   
Larutan biopsy uji dan yang berasal dari sampel kontrol (latar) dianalisis secara langsung sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Kurva-kurva standar sebelumnya telah dibuat dari pembacaan mV berdasarkan berbagai konsentrasi fluoride standar pada pH 1. Konsentrasi ion fluoride biopsy uji dan kontrol dibaca dari kurva-kurva standar, dan konsentrasi fluoride dicatat dalam satuan ppm. Karena semua bagian memiliki ukuran yang sama, dan penelitian ini merupakan sebuah penelitian perbandingan, maka tidak dianggap perlu untuk menentukan konsentrasi ion lfuoride dalam mg/unit area. Perhitungan dalam ppm sebanding dengan jumlah μg/ml zat terlarut dari area permukaan 6 mm2.
   
Untuk menentukan jumlah ion fluoride yang diserap oleh bagian email-gigi tes, konsentrasi fluoride dasar dikurangi dari yang diperoleh dari sampel-sampel uji pada kedalaman sketsa yang sama. Hasil dari masing-masing kedalaman ditambahkan dengan hasil kedalaman sebelumnya dari sketsa untuk memperoleh catatan ion fluoride kumulatif yang diserap dari setiap produk. Uji beda statistik antara konsentrasi kumulatif akhir dari ion fluoride dilakukan menggunakan uji beda t Student.

Pengujian tambahan
   
Dua pengujian tambahan dilakukan untuk memberikan informasi awal yang berkenaan dengan berbagai pertanyaan yang sering ditanyakan tentang efektifitas pengaplikasian fluoride topikal.
Apakah peningkatan waktu keterpaparan terhadap gel AFP menghasilkan penyerapan ion fluoride yang meningkat?
   
Dalam penelitian ini, 1,23% gel APF diaplikasikan ke deret lapisan yang berbeda selama 1, 2, 3, 4, 5, 10, 20 dan 40 menit. Penyerapan fluoride diperkirakan setelah periode-periode kontak ini.

Apakah pengetsaan email-gigi sebelumnya meningkatkan penyerapan fluoride?
   
Lapisan-lapisan email-gigi uji dari satu gigi disketsa dengan 37% asam  fosfat selama 30 detik dan dicuci secara menyeluruh. Setelah sedikit pengeringan, bagian-bagian yang disketsa ini dan bagian lain yang belum disketsa ditutupi dengan Pasta Gigi Colgate Total selama lima menit dan dicuci kembali sebagaimana dijelaskan sebelumnya. Biopsy-biopsy kemudian dilakukan untuk menentukan efek tehnik sketsa-asam, yang umum digunakan dalam kedokteran gigi restoratif, berdasarkan jumlah penyerapan fluoride ke dalam email-gigi, dibandingkan dengan yang terjadi pada situasi yang tidak disketsa. Pambacaan adalah rata-rata dari tiga sampel. Signifikansi statistik ditentukan dengan menggunakan uji beda t Student.

HASIL
   
Profil-profil penyerapan fluoride untuk fluoride topikal, yang diambil dari nilai mean masing-masing kedalaman tambahan dan dinyatakan sebagai data kumulatif untuk masing-masing periode tambahan, ditunjukkan pada Tabel 2. Konsentrasi ion fluoride dituliskan dalam ppm, atau μg/ml larutan biopsy, dan mewakili yang dikumpulkan pada 6 mm2 permukaan email-gigi.
   
Penyerapan fluoride dari gel APF secara signifikan lebih besar dibanding yang dari gel NaF, bahkan apabila dibiarkan untuk konsentrasi awal ion fluoride yang berbeda. Lebih lanjut, gel ini tampaknya berpenetrasi lebih dalam dibanding yang dilepaskan setelah 20 menit sketsa kumulatif.
   
Perbedaan serapan antara gel dan obat-kumur/pasta-gigi tampak sebanding dengan konsentrasi awal dari ion fluoride dalam setiap produk. Ini tidak berlaku bagi garam-garam logam berat dari fluoride yang mengandung timah dan perak, meskipun penyerapan dari tetra fluoride titanium pekat sesuai dengan yang diperoleh dari gel APF. Penyerapan fluoride dari ammonium bifluoride sedikit lebih tinggi dibanding dari gel NaF.
   
Hasil-hasil dari uji-uji pelengkap ditunjukkan pada Gambar 3 dan 4. Profil penyerapan dari gel APF (Gbr. 3) tidak begitu mengejutkan, dengan reduksi penyerapan yang terjadi langsung setelah empat menit keterpaparan. Setelah sketsa asam fosfat 37% sebelum pengaplikasian gel, penyerapan kumulatif ion fluoride meningkat dari 0,08 μg/ml menjadi 0,16 μg/ml (Gambar 4). Perbedaan ini signifikan secara statistik pada tingkat 0,05.

PEMBAHASAN
   
Hasil-hasil yang diperoleh menunjukkan bahwa metode ekstraksi dan pengukuran fluoride ini memberikan data yang konsisten dan terpercaya. PH larutan biopsy dipantau dan ditemukan tidak berubah. Batas reliabilitas pendugaan konsentrasi fluoride (~0,01ppm) sebagaimana dinyatakan oleh pembuat-pembuat elektroda, tidak dilebihi.
   
Secara umum, nilai-nilai kumulatif dari ion fluoride yang dihasilkan setelah 20 menit biopsy asam dapat diprediksi berdasarkan konsentrasi agen fluoride topikal, kecuali untuk SnF2 dan AgF. Pada kasus-kasus ini, jumlah kumulatif yang diserap oleh email tampaknya sangat rendah jika dibandingkan dengan konsentrasi fluoride yang terdapat dalam larutan. Alfonso dan Gotjamanos juga menyebutkan bahwa ion fluoride pada AgF tidak menembus dalam ke dalam email gigi. Ini dianggap disebabkan oleh ion logam berat, perak, yang membentuk batas padat pada permukaan dan menghambat penetrasi ion fluoride yang dalam. Ini juga bisa berlaku bagi ion timah. Akan tetapi, ion-ion logam sendiri akan bertanggungjawab terhadap tingginya tingkat penghambatan metabolisme bakteri, dan dengan demikian menunjukkan efektifitas preventif.
   
Kadar penyerapan ion fluoride yang tinggi dari gel fluoride terasamkan dibandingkan dengan gel netral pada konsentrasi yang relatif mirip diperoleh pada beberapa pengulangan uji ini. Lebih lanjut, tampak bahwa ion ini telah berpenetrasi lebih dalam dari 45 μm yang dicapai pada 20 menit biopsy asam, karena konsentrasi tampak meningkat pada titik ini. Konsentrasi kumulatif fluoride dari NaF tampak memiliki puncak terendah 10 menit setelah biopsy pada 36,6 μm. Akan tetapi, bahkan dengan beberapa material yang berkonsentrasi rendah, seperti pasta gigi dan obat kumur, terlihat ada penyerapan awal yang lambat yang diikuti dengan peningkatan jumlah bahkan pada tingkat kedalaman 45-54 μm,
   
Kadar fluoride tinggi yang diserap oleh email-gigi yang diekspos terhadap gel APF bisa menjelaskan kemampuannya yang sangat baik dalam mengurangi erosi dan karies gigi ketika dibandingkan dengan gel NaF (Jones dkk., Mok dkk., McIntyre dan Blackmore). Akan tetapi, perbedaan ini belum didukung pada penelitian populasi dimana tidak ada perbedaan efektifitas antara gel APF dan NaF dalam mencegah karies gigi. Disini tampak bahwa perbedaan hanya terbukti apabila kondisi asam lebih kuat, yang bisa terjadi hanya pada sedikit populasi. Lebih lanjut, kerusakan potensial yang disebabkan oleh gel APF terhadap bahan restorasi yang terbuat dari kaca menjadikannya sebagai pilihan yang kurang menarik pada berbagai situasi klinis.
   
Penyerapan fluoride oleh email-gigi yang diekspos terhadap TiF4 dan NH4F2 menguatkan temuan oleh Clarkson dan Wefel, dan Tyler dan Poole, bahwa garam dengan kandungan fluoride yang tinggi ini bisa bermanfaat secara klinis. Toksisitas TiF4 tampaknya lebih besar dibanding garam-garam fluoride yang ada walaupun bisa bermanfaat pada konsentrasi yang sedikit lebih rendah. Potensinya untuk staining harus lebih rendah dari garam perak dan timah. Aspek ini memerlukan penelitian lebih lanjut.
   
Sekalipun uji pelengkap ini bersifat uji pendahuluan, dan memerlukan pengamatan yang lebih luas, namun hasil sementara juga memiliki signfikansi klinis. Hasil yang diperoleh ketika gel APF Colgate Thixofluor bersentuhan dengan email-gigi selama beberapa waktu cukup membingungkan. Uji ini diulangi beberapa kali untuk menguatkan data, dengan hasil yang konsisten. Hasil ini mendukung rekomendasi untuk masa pengaplikasian fluoride selama 3 menit untuk mencapai penyerapan ion fluoride yang maksimum dari gel APF. Akan tetapi, pengurangan fluoride yang disimpan dengan penyerapan yang lebih lama sulit untuk dipahami. Ini bisa jadi karena tingkat penyerapan maksimum dicapai pada titik ini, dan menentukan sebuah gradien kesetimbangan negatif dari konsentrasi fluoride antara struktur gigi dan permukaannya dalam lingkungan asam, sehingga menghasilkan pembalikan transport ion fluoride ke permukaan sampai sebuah titik dicapai ketika kesetimbangan fluoride ionik berbalik, menghasilkan penyerapan lebih lanjut. Hasil ini menunjukkan bahwa tidak ada kelebihan kontak yang lama antara gel APF dengan email-gigi.
   
Tidak ada bukti tentang pengetsaan-asam email-gigi dari keterpaparan yang lama terhadap gel APF sebelum biopsy dilakukan. Pada kajian pendahuluan sebelumnya dalam laboratorium ini, bahkan tiga bulan penyimpanan email-gigi secara berlanjut dalam gel APF tidak menghasilkan sketsa yang dapat dilihat secara mikroskopis.
   
Peningkatan penyerapan fluoride dari pasta gigi ketika email-gigi pertama-tama disketsa asam sebelum dibonding resin, menguatkan apa yang ditemukan oleh De Paula dkk., dimana ini menyebabkan bertambahnya jumlah ion fluoride yang diserap sebanyak dua kali lipat. Ini tidak menandakan diperlukannya pengetsaan gigi seperti ini sebelum kontak dengan fluoride, tetapi justru menguatkan bahwa akan ada manfaatnya jika sebuah gigi dilapisi dengan agen fluoride topikal netral setelah pengetsaan asam yang ekstensif untuk pemasangan resin.

KESIMPULAN
   
Hasil dari penelitian ini dapat memberikan pemahaman yang lebih baik kepada para profesional dan penggunaan di rumah tentang kelompok agen-agen fluoride topikal yang representatif, yang telah banyak tersedia di Australia selama sepuluh tahun terakhir. Hasil ini menunjuk pada penyerapan yang sangat tinggi khususnya dari gel fluoride terasamkan, walaupun ada kesulitan dari gel ini untuk mampu disketsa pada material restorasi berbasis kaca sehingga membatasi penggunaannya secara rutin. Penelitian lain sedang dilakukan untuk menelusuri sistem asam yang tidak merusak lainnya  untuk produk-produk fluoride terasamkan karena pengasaman terlihat dapat memberikan perlindungan lebih besar terhadap tantangan asam yang kuat dibanding produk netral. Meski demikian, bentuk gel fluoride terasamkan kali ini jelas sangat bermanfaat dimana tantangan-tantangan asam yang kuat menyebabkan demineralisasi cepat dan ekstrim. Telah diketahui bahwa kadar penyerapan ion fluoride sendiri hanya merupakan salah satu faktor yang memberikan kontribusi bagi efek penghambatan demineraisasi dari terapi fluoride topikal. Akan tetapi, ini dianggap signifikan.

No comments:

Post a Comment

Hubungan Indonesia-Australia di Era Kevin Rudd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang     Pada tanggal 3 Desember 2007, pemimpin Partai Buruh, Kevin Rudd, dilantik sebagai Perdana Menter...