Latar belakang
Gingivitis ulceratice nekrosis akut (ANUG, atau trench mouth) merupakan sebuah gingivitis infeksi yang akut. Istilah trench mouth digunakan pada Perang Dunia I ketika ANUG umum mengenai tentara-tentara trench-bound.
Patofisiologi
Tipe gingivitis yang paling umum melibatkan gingival marginal dan muncul akibat akumulasi plak-plak mikroba pada orang-orang yang memiliki kesehatan mulut tidak layak. Gingivitis berlangsung melalui sebuah tahap awal untuk menghasilkan lesi-lesi dini, yang kemudian berkembang menjadi penyakit.
Tahap awal respon inflammatory eksudatif akut dimulai dalam 4 atau 5 hari setelah akumulasi plak. Cairan gingival dan transmigrasi neutrofil akan meningkat. Deposisi fibrin dan kerusakan kolagen bisa ditemukan pada tahap awal ini. Pada sekitar 1 pekan, transisi ke lesi-lesi dini ditandai dengan perubahan infiltrate-infiltrat limfosit yang menonjol. Monosit dan sel-sel plasma juga bisa ditemukan. Semakin lama, lesi-lesi ini menjadi kronis dan ditandai dengan adanya sel-sel plasma dan limfosit B. Ketika inflamasi local kronis berkembang, poket terjadi dimana gingival terpisah dari gigi. Poket-poket ini menjadi dalam dan bisa mengalami perdarahan selama menyikat gigi, menyela-nyela gigi, dan bahkan saat mengunyah biasa. Karena inflamasi ini berlangsung terus menerus, maka ligament-ligamen periodontal akan terurai dan kerusakan tulang alveolar local pun terjadi. Gigi mulai longgar dan pada akhirnya tanggal.
ANUG merupakan sebuah sindrom yang uni diakibatkan infeksi akut pada gingival oleh organisme-organisme seperti Pevotella intermedia, streptococci alpha-hemolytic, spesies Actinomyces, atau kuman-kuman mulut lainnya. ANUG bisa menyebabkan kerusakan jaringan bersangkutan dengan cepat, serta penyebaran infeksi secara local dan systemic.
Noma (cancrum oris) merupakan sebuah sindrom dimana ANUG menyebar dibawah gingival. Infeksi menginvasi jaringan lokal dari mulut dan wajah.
Frekuensi
Di Amerika Serikat: Frekuensi sulit ditentukan Karena kurangnya kesesuaian criteria pengukuran. Banyak orang meyakini bahwa gingivitis mulai terjadi pada anak-anak usia dini dan 9-17% anak-anak yang berusia antara 3 – 11 tahun mengalami gingivitis. Pada masa pubertas, prevalensi meningkat menjadi 70-90%. Belakangan ini, penyakit periodontal, yang merupakan bentuk akhir dari gingivitis kronis, secara perlahan menurun diantara orang dewasa Amerika.
ANUG bisa menjadi sebuah masalah klinis pada pasien yang terganggu system kekebalannya selama kemoterapi. Gingivitis dan penyakit periodontalyang dihasilkan terlihat lebih sering pada pasien yang menderita diabetes atau HIV.
Secara internasional: Penelitian-penelitian di Australia, Swedia, Inggris dan Switzerland melaporkan gingivitis pada 48-85% anak-anak yang berusia 3-6 tahun, tapi apakah jumlah ini juga mencerminkan perbedaan populasi atau apakah diakibatkan oleh criteria berbeda yang digunakan untuk mendifinisikan penakit masih sulit untuk diketahui. Pada remaja, kejadian di seluruh dunia sebanding dengan data yang di Amerika Serikat (70-90%). ANUG bisa ditemukan di daerah-daerah dimana mereka yang berisiko, khususnya anak-anak, akan menghadpai kondisi hidup yang buruk. Publikasi-publikasi terbaru menunjukkan beberapa kasus di daerah seperti Nigeria, dimana ANUG dan noma ditemukan pada anak-anak yang lebih muda dari 14 tahun (Idigbe, 1999).
Mortalitas/Morbiditas
Penyakit periodontal telah terbukti pada beberapa penelitian sebagai sebuah factor terkait dalam penyakit artery koroner (CAD) dan penyakit cerebrovasjular / stroke ischemic (Dorfer, 2004; Hujoel, 2000; Wu, 2000). Hubungan dengan CAD ini belum ditunjukkan pada semua penelitian. Penyakit periodontal pada wanita hamil terkait dengan meningkatnya kelahiran prematur (Bobetsis, 2006). Periodontitis pada orang-orang yang menderita diabetes terkait dengan memburuknya kedua kondisi (Mealey, 2006; Perez, 2000).
Penyakit periodontal yang parah bisa terjadi
Gingivitis kronis menyebabkan kehilangan gigi
ANUG bisa berkembang ke dalam jaringan lunak lokal pada mulut, yang menghasilkan noma atau cancrum oris, atau bisa menyebar secara hematogenous ke setiap bagian tubuh lainnya.
Jenis Kelamin
Gingivitis sedikit lebih prevalen pada pria disbanding wanita karena wanita cenderung memiliki kesehatan mulut yang lebih baik.
Usia
Orang dewasa paling umum terkena
Anak-anak di daerah sub-Sahara Afrika bisa mengalami risiko ANUG karena kondisi hidup yang buruk.
KLINIS
Riwayat
Temuan histories tergantung pada apakah pasien mengalami gingivitis kronis atau ANUG.
Gingivitis kronis
Keluhan yang paling umum adalah perdarahan gusi. Pasien biasanya mengalami hal ini pada saat menyikat gigi atau menyela-menyela gigi.
Perdarahan bisa terkait dengan makan, khususnya makanan yang keras, seperti apple atau roti kerak. Makanan-makanan ini bisa mengikis gusi.
Gingivitis ulceratif nekrosis akut (ANUG)
Perdarahan spontan atau perdarahan akibat respon terhadap trauma lokal yang sangat minimal bisa terjadi.
ANUG juga bisa menghasilkan nyeri lokal, malaise, dan perubahan cita rasa, seperti rasa seperti logam.
ANUG bisa menghasilkan nafas yang tidak sedap
Fisik
Gingivitis kronis
Pasien memiliki gejala fisik yang minimal selain dari temuan lokal pada margin-margin dental-gingiva.
Poket-poket gingival bisa dideteksi dengan sebuah probe horizontal. Akan tetapi, kedalaman poket terkadang diperkirakan terlalu tinggi apabila terdapat periodontitis dan diperkirakan terlalu rendah pada gusi-gusi yang sehat.
Perdarahan ringan dari margin-margin gusi bisa terjadi kapanpun dilakukan manipulasi.
Gingivitis ulceratif nekrosis akut
Demam, halitosis, edema gingival yang kentara, dan ulcerasi, khususnya dalam papillae antar gigi, bisa terjadi.
Bisa terdapat sebuah pseudomembran yang berwarna abu-abu
Infeksi bisa menyebar ke jaringan lunak sekitar pada mulut, disertai dengan erythema, edema, tenderness dan tidak tahannya bagian yang terkena.
Reaksi terhadap alat kontrasepsi oral (lihat bagian Penyebab berikut).
Penyebab
Walaupun bakteri memegang peran penting dalam semua bentuk gingivitis, namun penyebab utama gingivitis kronis adalah kesehatan mulut yang buruk.
Faktor-faktor risiko
Menggunakan tembakau atau ethanol dianggap sebagai sebuah factor risiko
Inkompetensi system kekebalan yang diamati lebih sering pada anak-anak terinfeks HIV. Pada saat jumlah CD4 nya berkurang, kejadian gingivitis bisa meningkat. Diabetes mellitus meningkatkan risiko gingivitis dan periodontitis.
Penyebab yang ditimbulkan obat
Daftar obat yang menyebabkan gingivitis dan perdarahan gingival sangat banyak.
Perdarahan gingival bisa terjadi dengan pemakaian agen-agen antikoagulan dan fibrinolytic.
Phenytoin, agen-agen kontrasepsi mulut, dan perintang saluran kalsium bisa menyebabkan hyperplasia gingival.
Gingivitis telah ditemukan akibat penggunaan perintang protease (misalnya, saquinavir, ritonavir), vitamin A dan analognya, danazol, pentamidin, misoprostol, metotrexat, dan senyawa-senyawa emas.
Gingivostomatitis telah ditemukan akibat paparan terhadap arsenic, emas, bismuth, merkuri, nikel, sulfur dioksida, timbale, thallium, zink, metal violet, dan chlorhexidine topical.
Gingivitis ulceratif nekrosis akut (ANUG)
Infeksi nekrosis akut bisa terjadi sebagai sebuah komplikasi dari gingivitis kronis pada situasi dimana kesehatan mulut benar-benar sangat buruk atau ketahanan host melemah.
ANUG merupakan akibat dari invasi jaringan lunak oleh organisme yang ada dimana-mana dan tidak diyakini menular.
Salah satu risiko adalah sanitas yang buruk, makanan, atau kesehatan mulut yang buruk.
Hidup di dekat peternakan juga merupakan factor risiko tambahan.
Penyebab-penyebab lain
Pembersihan plak yang tidak mencukupi
Dyscrasias darah
Reaksi-reaksi alergi
Penyakit kronis yang melemahkan.
DIAGNOSA BANDING
Masalah-masalah lain yang perlu dipertimbangkan :
Gingivitis, desquamatif
Gingivitis, diabetes mellitus
Gingivitis, phenytoin
Gingivitis, kehamilan
Glossitis
Noma (cancrum oris)
Pericoronitis
Periodontitis
Vincent angina (trench mouth)
PEMERIKSAAN
Pemeriksaan di laboratorium
Pemeriksaan di laboratorium tidak banyak membantu
Jika penyakit sistemik atau paparan toksin diduga, maka tes-tes laboratorium harus dilakukan.
Pengambilan sample untuk mengidentifikasi agen penyebab bisa membantu.
Pemeriksaan penggambaran
Pemeriksaan penggambaran tidak diindikasikan
PERAWATAN
Perawatan pada bagian emergency
Pada gingivitis kronis sederhana, intervensi ED tidak diperlukan.
Kesehatan mulut yang baik (termasuk menyikat gigi dan menyela-nyela gigi) harus ditekankan. Pasien harus dirujuk ke seorang dokter gigi periodontist.
Tindakan-tindakan umum
Menghilangkan factor-faktor pengiritasi seperti plak, calculus, dan gigi-tiruan yang rusak.
Menggunakan pencuci larutan garam yang hangat
Konsultasi
Dengan dokter gigi
PENGOBATAN
Pada gingivitis kronis, menyikat gigi dengan pasta-gigi berfluoride akan memperlambat perkembangan penyakit dan bisa membantu penyembuhan. Kebanyakan sikat-gigi elektrik memiliki manfaat tambahan dibanding sikat-gigi manual. Menyela-menyela gigi setiap hari dapat mengurangi plak dan jumlah bakteri. Penelitian-penelitian terbaru menunjukkan bahwa menyikat gigi yang diikuti dengan pencucian dengan chlorhexidine atau larutan lain bisa memberikan hasil yang lebih baik ketimbang menyikat dan menyela-nyela gigi saja (Lorenz, 2006; Zimmer, 2006). Obat-obatan spesifik perawatan gusi sudah banyak tersedia (Trinata, 2002). Obat-obatan anti-inflammatory nonsteroidal (NSAID) telah terbukti dapat mempercepat penyembuhan inflamasi apabila gigi dibersihkan dan dikerak untuk menghilangkan plak (Taiyeb, 1993; Johnson, 1990).
Pada pasien yang menderita ANUG, perawatan melibatkan antibiotic, NSAID, dan Xylocaine topical untuk meredakan nyeri. Pencuci mulut dengan larutan garam bisa membantu dalam mempercepat penyembuhan, dan pencucian mulit dengan larutan hydrogen peroksida 3% juga bisa memberikan manfaat.
Kategori Obat : Antibiotik – Agen-agen ini digunakan untuk membasmi infeksi bakteri yang merupakan karakteristik utama dari ANUG. Di masa mendatang, antibiotic juga bisa digunakan untuk mengobati gingivitis kronis sederhana, tapi belum ada bukti yang mendukung untuk mempertimbangkan praktek ini, perawatan gingivitis bisa dijamin jika bedah mulut direncanakan.
Nama Obat | Penicillin VK (Veetids) – DOC pada pasien penderita ANUG yang tidak alergi terhadap penicillin |
Dosis Dewasa | 500 mg PO qid selama 10 hari |
Dosis Anak | < 12 tahun: 35-50 mg/kg/hari PO dibagi q6-8jam; tidak lebih dari 3 g/hari (250 mg = 400.000 U) > 12 tahun : Diberikan seperti pada dewasa |
Kontraindikasi | Ada hypersensitifitas yang ditemukan |
Interaksi | Probenecid bisa meningkatkan efektifitas dengan mengurangi pembersihan; tetrasiklin bersifat bakteriostatik, yang menyebabkan berkurangnya efektifitas penicillin jika diberikan secara bersamaan. |
Kehamilan | C – aman untuk digunakan selama kehamilan belum terjadi |
Precaution | Hati-hati pada gangguan ginjal. |
Nama Obat | Erythromycin (EES, Ery-Tab, Erythrocin) – DOC Alternatif untuk pasien yang alergi terhadap penicillin. |
Dosis Dewasa | 1 – 2 jam sebelum prosedur : 1 g PO 6 jam setelah dosis awal : 500 mg PO 250 mg erythromycin stearat/basa (atau 400 mg etilsuccinate) q6h 1 jam ac, atau 500 mg q12jam Alternatif, 333 mg q8jam; meningkat, tergantung pada keparahan infeksi, sampai 5 g/hari. |
Dosis Anak | 2 jam sebelum prosedur : 20 mg/kg PO 6 jam setelah dosis awal: 10 mg/kg PO Usia, berat badan, dan keparahan infeksi menentukan dosis yang tepat 30-50 mg/kg/hari (15-25 mg/lb/hari) dalam dosis terbagi; lipatgandakan dosis untuk infeksi yang parah |
Kontraindikasi | Hypersensitifitas; gangguan hati |
Interaksi | Pemberian dengan obat lain bisa meningkatkan toksisitas theophylline, digoxin, carbamazepine, dan siklosporin; bisa mempotensiasi efek-efek antikoagulan dari warfarin; pemberian bersama dengan lovastatin dan simvastatin dapat meningkatkan risiko rhabdomyolysis. |
Kehamilan | B – biasanya aman tapi manfaatnya harus lebih besar dibanding risiko yang ditimbulkan. |
Precaution | Hati-hati pada penyakit hati: formulasi estolate bisa menyebabkan penyakit kuning cholestatic; efek GI yang parah cukup umum (berikan dosis pc); hentikan penggunaan jika terjadi nausea, muntah-muntah, malaise, abdominal colic atau demam. |
Nama Obat | Mynosiklin mikrosphere (Aerestin) – Digunakan sebagai sebuah pembantu untuk scaling dan prosedur planning akar untuk mengurangi kedalaman poket pada pasien yang mengalami periodontitis dewasa. Bisa digunakan sebagai bagian dari program perawatan periodontal yang mencakup kesehatan mulut yang baik dan scaling serta planning akar. |
Dosis Dewasa | Sisipkan sebuah catridge unit-dosis ke dalam pangkal poket dan kemudian tekan cincin utama untuk mengeluarkan bubuk disamping secara perlahan mengeluarkan ujung dari pangkal poket; mekanisme penanganan harus disterilkan antara pasien; minosiklin mikrosphere tidak harus dilepaskan, karena bersifat bioresorbable, dan tidak ada adhesive atau penutupan yang diperlukan. |
Dosis Anak | Belum diketahui |
Kontraindikasi | Ada hypersensitifitas yang ditemukan |
Interaksi | Belum dilaporkan |
Kehamilan | D – tidak aman pada kehamilan |
Precaution | Perubahan warna gigi bisa terjadi pada setengah masa terakhir kehamilan, pada masa bayi dan anak-anak sampai usia 8 tahun (jangan gunakan sebelum manfaatnya lebih besar dibanding risiko); fotosensitifitas bisa terjadi; gunakan minosiklin mikrosfer pada poket periodontal yang abses secara akut; penggunaan minosiklin mikrosphere bisa menyebabkan pertumbuhan mikroorganisme tidak rentan yang berlebihan, termasuk jamur; efek perawatan selama > 6 bulan belum diteliti; gunakan minosiklin mikrosphere secara hati-hati pada pasien yang memiliki riwayat kerentanan terhadap candidiasis mulut; keamanan dan efikasi minosiklin mikrosphere belum ditentukan untuk perawatan periodontitis pada pasien yang memiliki candidiasis oral; penggunaan mikrsophere belum diuji secara klinis pada pasien yang terganggu system kekebalannya (misalnya, diabetes, kemoterapi, terapi radiasi, infeksi HIV). |
Nama Obat | Doxysiklin (Periostat) – Menghambat sintesis protein sehingga juga menghambat pertumbuhan bakteri dengan mengikatkan diri pada subunit ribosom 30S dan kemungkinan 50S dari bakteri yang rentan. Akan tetapi, beberapa penelitian telah menunjukkan bahwa doksisiklin dapat mengurangi aktivitas kolagenase yang meningkat pada cairan crevicular gingival pasien yang mengalami periodontitis dewasa. Signifikansi klinis dari temuan ini belum diketahui. |
Dosis Dewasa | Setelah scaling dan planing akar: 20 mg PO bid sebagai sebuah pendukung selama < 9 bulan; keamanan selama penggunaan 12 bulan dan efikasi selama 9 bulan belum dietahui. |
Dosis Anak | Belum ditentukan |
Kontraindikasi | Ada hypersensitifitas yang ditemukan; disfungsi hati yang parah |
Interaksi | Bioavailabilitas menurut dengan antacid yang mengandung aluminium, kalsium, magnesium, besi atau bismuth subsalisilat; tetrasiklin bisa mengurangi efek obat kontrasepsi oral; tetrasiklin bisa mengurangi efek efek hypoprothrombinemic dari antikoagulan, menyebabkan perdarahan dan risiko kehamilan yang meningkat. |
Kehamilan | D – tidak aman dalam kehamilan |
Precaution | Fotosensitifitas bisa terjadi dengan paparan yang lama terhadap sinar matahari atau alat penyamak; kurangi dosis pada gangguan ginjal; pertimbangkan penentuan kadar serum obat dalam terapi jangka panjang; penggunaan tetrasilin selama perkembangan gigi (separuh terakhir masa kehamilan sampai usia 8 tahun) bisa menyebabkan perubahan warna gigi secara permanent; sindrom Fanconilike bisa terjadi dengan tetrasiklin yang sudah kadaluarsa. |
Nama Obat | Clindamycin (Cleocin) – Alternatif untuk pasien yang alergi penicillin, sebuah pilihan popular untuk infeksi parah atau yang tidak mempan dengan penicillin. |
Dosis Dewasa | 300 mg PO tid |
Dosis Anak | 6 – 8 mg/kg/hari PO dibagi tid/qid |
Kontraindikasi | Ada hypersensitifitas yang ditemukan |
Interaksi | Meningkatkan durasi pemblokiran neuromuscular, dipengaruhi oleh tubocurarine dan pancuronium; ertythrmycin bisa melawan efek clyndamycin; antidiare bisa menunda penyerapan clindamycin. |
Kehamilan | C – aman untuk digunakan selama kehamilan belum terjadi |
Precaution | Sesuaikan dosis untuk disfungsi hati yang parah; tidak ada penyesuaian yang diperlukan pada ketidakcukupan ginjal; terkait dengan colitis yang parah dan kemungkinan fatal. |
Kategori obat: Antiseptik – Obat ini terbukti dapat mengurangi jumlah bakteri pada flora mulut. Obat ini kemungkinan mempercepat penyembuhan gingivitis jika dibarengi dengan penyikatan gigi dan menyela-nyela gigi.
Nama Obat | Chlorhexidine 0,12% obat kumur (PerioGard) – Memiliki aktivitas bakterisida |
Dosis Dewasa | 15 mL (1 sendok makan); goyang-goyangkan dalam mulut selama 30 detik dan keluarkan. |
Dosis Anak | Belum diketahui |
Kontraindikasi | Ada hypersensitifitas yang ditemukan |
Interaksi | Belum ada yang dilaporkan |
Kehamilan | B – biasanya aman tapi manfaat harus lebih banyak dari risiko |
Precaution | Bisa merusak warna email gigi |
Kategori obat : Analgesik – Pasien-pasien penderita ANUG harus diberikan analgesic kuat bersama dengan anestesi topical dan NSAID karena control nyeri sangat penting dalam memungkinkan pasien untuk makan dan melakukan penyikatan gigi, menyela-nyela gigi, dan tindakan kesehatan mulut lainnya yang diperlukan untuk membasmi penyakit ini. NSAID juga membantu meredakan nyeri. Walaupun efek NSAID dalam pengendalian nyeri cenderung spesifik pasien, namun ibuprofen biasanya merupakan DOC yang dipilih untuk terapi awal.
Nama Obat | Acetaminophen dengan codeine (Tylenol #3) – Analgesik narkotik yang ditolerir dengan baik oleh kebanyakan pasien; bisa menyebabkan nausea dan muntah-muntah yang parah pada pasien yang khususnya sensitive terhadap obat ini. |
Dosis Dewasa | 1-2 tablet PO q6jam prn nyeri |
Dosis Anak | 0,5-1 mg/kg dosis PO berdasarkan codeine q4-6jam; 10-15 mg/kg/dosis PO berdasarkan kandungan asetaminofen; tidak melebihi 2,6 g/hari asetaminofen |
Kontraindikasi | Ada hypersensitifitas yang ditemukan |
Interaksi | Toksisitas akan meningkat dengan adanya penekan system saraf pusat atau antidepressant trisiklik. |
Kehamilan | C – aman untuk digunakan selama kehamilan belum terjadi |
Precaution | Hati-hati pada pasien yang tergantung pada opium karena substitusi ini bisa menghasilkan gejala-gejala akut; hati-hati pada disfungsi hati dan ginjal yang parah. |
Nama Obat | Ibuprofen (Ibuproin, Advil, Motrin) – Digunakan untuk meredakan nyeri dan untuk mengurangi inflamasi gingival. Gunakan dengan hati-hati pada pasien yang memiliki riwayat asma atau penyakit bisul peptic |
Dosis Dewasa | 600 mg PO q6-8jam |
Dosis Anak | 5 mg/kg PO q6-8jam |
Kontraindikasi | Ada hypersensitifitas yang ditemukan; penyakit bisul peptic; perdarahan GI terbaru atau perforasi; gangguan ginjal; risiko perdarahan yang tinggi. |
Interaksi | Pemberian bersama dengan aspirin dapat meningkatkan risiko efek berbahaya terkait NSAID; probenecid bisa meningkatkan konsentrasi dan, kemungkinan, toksisitas NSAID; bisa mengurangi efek hydralazine, captopril, dan perintang-beta; bisa mengurangi efek diuretic dari furosemida dan thiazida; memantau PT secara dekat (menginstruksikan pasien untuk mengawasi tanda-tanda perdarahan); bisa meningkatkan risiko toksisitas metotrexat; kadar fenitoin bisa meningkat apabila diberikan bersamaan. |
Kehamilan | B – biasanya aman tapi manfaatnya harus lebih besar dari risiko. |
Precaution | Kategori D pada trimester ketiga kehamilan; hati-hati pada gagal jantung kongestif, hypertensi, dan fungsi ginjal atau hati yang menurun; hati-hati pada kelainan antikoagulan atau selama terapi antikoagulan. . |
Kategori obat : Anestetik topical – Agen-agen ini dapat membantu dalam mengontrol nyeri, yang sangat penting dalam membiarkan pasien untuk melakukan penyikatan gigi, menyela-nyela gigi, dan tindakan kesehatan mulut lainnya.
Nama Obat | Lidocaine kental 2% (Dilocaine) – Sebuah terapi pemabntu untuk control nyeri yang mengurangi permeabilitas terhadap ion-ion sodium pada membrane-membran neuronal. Ini akan menghasilkan penghambatan depolarisasi, penghambatan transmisi impuls-impuls saraf. |
Dosis Dewasa | 15 mL obat-kumur PO dan ekspektorat q6-8jam prn |
Dosis Anak | > 12 tahun : 15 mL obat-kumur PO dan ekspektorat q6-8h prn |
Kontraindikasi | Ada hypersensitifitas yang ditemukan; sindrom Adams-Stokes dan sindrom Wolff-Parkinson-White |
Interaksi | Belum dilaporkan |
Kehamilan | C – aman untuk digunakan selama kehamilan belum terjadi |
Precaution | Hanya untuk digunakan pada membrane mucus atau eksternal; jangan gunakan pada mata. |
FOLLOW-UP
Rawat jalan lebih lanjut :
Pasien-pasien yang mengalami gingivitis kronis sederhana harus diberikan perujukan ke dokter gigi yang tidak-urgent.
Pasien penderita ANUG harus diperiksa dalam 24-48 jam untuk evaluasi karena risiko penyebaran infeksi lokal atau sistemik.
Disamping terapi antibiotic, stressor fisik dan mental harus dihilangkan. Kesehatan mulut yang baik diharuskan.
Penolakan/Pencegahan :
Kesehatan mulut yang baik; penggunaan sikat gigi listrik dengan gerakan memutar/osilasi lebih baik dibanding sikat gigi manual.
Periksa gigi secara teratur
Komplikasi :
Gingivitis bukan sebuah ancaman signifikan langsung terhadap kesehatan seseorang yang sehat, tapi bisa memberikan kontribusi bagi penyakit dan menyebabkan komplikasi lokal dan sistemik.
ANUG yang berkembang menjadi noma terkait dengan tingkat mortalitas setinggi 70% tanpa antibiotic yang baik dan debridement.
Komplikasi yang paling umum dari gingivitis adalah berkembangnya menjadi penyakit periodontal dan kehilangan gigi. Daerah-daerah gingivitis kronis bisa merentankan seseorang terhadap perkembangan abscess odontogenik dengan membiarkan sebuah rute invasi bakteri ke dalam ruang periodontal mulai dari poket gingival. ANUG bisa merusak secara lokal dan bisa menyebabkan penyebaran infeksi lokal ke dalam jaringan di sekitarnya (Vincent angina dan noma [cancrum oris]). Juga ada potensi untuk penyebaran infeksi sistemik.
Osteomyelitis tulang alveolar bisa terjadi meski tidak umum.
Setiap prosedur gigi yang melibatkan manipulasi yang bisa menyebabkan perdarahan bisa menyebabkan endocarditis. Keberadaan gingivitis dapat meningkatkan risiko ini dengan menjadikan gingival lebih mungkin untuk berdarah dengan manipulasi sederhana (misalnya, scaling gigi). Akumulasi plak yang mengandung bakteri dalam poket-poket gingival sangat berdekatan dengan daerah-daerah gingival yang rusak, sehingga meningkatkan kemungkinan keluarnya bakteri ke sirkulasi umum.
Prognosis
Gingivitis kronis yang tidak diobati pada akhirnya akan menyebabkan ketanggalan gigi.
Setelah pembersihan awal dan scaling pada tahap-tahap awalnya, gingivitis biasanya bisa disembuhkan dengan kesehatan mulut yang baik.
ANUG merespon terhadap pengobatan jika ketahanan host utuh. Noma memerlukan perawatan agresif dengan antibiotic dan debridement lokal.
Perjalanan penyakit yang biasa adalah akut, kambuh, sekali-kali dan kronis.
Gingivitis pada umumnya merespon baik terhadap perawatan yang sesuai.
Penyuluhan pasien
Kesehatan mulut yang baik, termasuk menyikat gigi dan menyela-nyela gigi, merawat dan mencegah gingivitis kronis. Jika menyela-menyela gigi terlalu sulit dilakukan, maka obat-kumur penghilang plak, yang digunakan setiap hari telah terbukti efektif.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa sikat-gigi listrik lebih efektif dibanding sikat manual dalam mencegah gingivitis (Cronin, 1998; Forrest, 2004).
Pastagigi tertentu, baik herbal maupun nonherbal, memiliki manfaat tambahan
Lain-Lain
Jika disalahartikan sebagai efek Dilantin, maka ANUG bisa dianggap enteng
ANUG bisa disalahartikan sebagai infiltrate leukemik, sehingga pemeriksaannya tidak akurat.
No comments:
Post a Comment