Thursday, March 11, 2010

Epididymo-orchitis

Epididymitis akut adalah sebuah inflamasi pada epididymis. Apabila infeksi menjadi parah dan meluas sampai ke testikel yang di sekitarnya, infeksi tersebut akan menyebabkan epididymo-orchitis akut. Epididymitis kronis menunjuk pada nyeri epididymal dan inflamasi (biasanya tanpa pembengkakan skrotal) yang berlangsung selama lebih dari 6 bulan. Orchitis (infeksi yang terbatas pada testis) jauh kurang umum.
Penyebab
  • Pada laki-laki yang berusia kurang dari 35 tahun, epididymo-orchitis paling sering disebabkan oleh patogen-patogen yang ditularkan secara seksual seperti Chlamydia trachomatis dan Neisseria gonorrhoeae.
  • Pada laki-laki yang berusia di atas 35 tahun, epididymo orchitis paling sering disebabkan oleh organisme-organisme enterik Gram negatif yang ditularkan secara seksual, yang menyebabkan infeksi saluran kencing, seperti E. coli, Pseudomonas.
  • Organisme enterik gram-negatif merupakan penyebab epididymo-orchitis yang lebih umum jika ada riwayat pemakaian alat atau kateterisasi terbaru.
  • Obstruksi: orang dewasa yang berusia lebih dari 40 tahun biasanya memiliki gangguan saluran kandung kemih (seperti hyperplasia prostatik lunak) atau penyempitan urethral; anak-anak bisa mengalami kelainan-kelainan bawaan yang serius atau masalah-masalah yang mengganggu fungsi organ.
  • Laki-laki yang mengalami penyakit Behcet bisa mengalami epididymo-orchitis non-infeksi.
  • Epididymo-orchitis juga telah dilaporkan sebagai sebuah efek berbahaya dari amiodarone. Ini tergantung dosis, dan biasanya terjadi pada dosis yang lebih besar dari 200 mg per hari.
  • Trauma pada scrotum bisa menjadi pemicu.
  • Infeksi yang jarang lainnya (sepeti brucellosis, coccidiodidomycosis, blastomycosis, cytomegalovirus dan cadidiasis) biasanya terjadi pada host-host yang terganggu sistem kekebalannya.
Etiologi orchitis akut

  • Virus: orchitis gondok paling umum. Infeksi Coxsackievirus tipe A, varicella, dan echoviral jarang terjadi.
  • Infeksi bakteri dan pyogenik: E. coli, Klebsiella, Pseudomonas, Staphylococcus, dan Streptococcus tidak umum
  • Granulomatous: T. pallidum, Mycobacterium tuberculosis, Mycobacterium leprae, Actinomycetes, dan penyakit jamur jarang.
  • Trauma
  • Iodiopatik
Epidemiologi
  • Kejadian diperkirakan 1 diantara 1.000 laki-laki
  • Epididymitis akut paling umum terjadi pada pasien yang berusia 15-30 tahun dan pasien yang berusia lebih dari 60 tahun. Epididymitis pubertas jarang (dan torsi testikular lebih umum pada kelompok usia ini).
  • Kelainan-kelainan urologis struktural umum pada anak-anak dan pada laki-laki yang berusia lebih dari 40 tahun dengan epididymitis akut. Orang dewasa biasanya mengalami gangguan saluran kandung kemih atau penyempitan urethral; anak-anak bisa mengalami ureter ectopic, posterior urethral valves atau vesicouureteral reflux.
  • Orchitis gondok terjadi pada 20-40% laki-laki pasca-pubertas yang menderita gondok; jarang pada laki-laki pra-pubertas
Faktor Risiko
  • Instrumentasi dan pemasangan kateter merupakan faktor risiko yang umum untuk epididymis akut. Urethritis atau prostatitis juga bisa menjadi faktor risiko.
  • Refluks urin terinfeksi dari urethra prostatik ke epididymis melalui saluran sperma dan vas deferens bisa dipicu melalaui Valsalva atau pendesakan kuat. Epididymitis umum pada laki-laku yang melakukan strenous exertion ketika tidak ada kesempatan untuk menghindari, yang menyebabkan kandung kemih pnuh.
Kenampakan
  • Biasanya tampak dengan pembengkakan, erythema scrotal dan nyeri.
  • Epididymitis akut biasanya unilateral tetapi bilateral pada 5-10% pasien.
  • Pada epididymo-orchitis yang ditularkan secara seksual, kemungkinan ada gejala-gejala urethritis, seperti kaluar cairan urethral.
  • Orchitis gondok: demam, malaise dan myalgia. Parotiditis sering mendahului onset orchitis 3-5 hari. Infeksi-infeksi subklinis terjadi pada 30-40% pasien.
  • Pasien bisa pyrexial
  • Kelunakan pada palpasi
  • Pembengkakan epididymis yang bisa dipalpasi
  • Erythema, oedema dan cellulitis scrotal ringan bisa terjadi.
  • Hidrocoele reaktif sering terjadi pada epidididymo-orchitis parah, yang bisa menjadikan pemeriksaan scrotal sulit dilakukan.
Diagnosa banding

Evaluasi yang cermat terhadap penyebab nyeri scrotal akut dan pembengkakan yang mungkin sangat penting.
  • Torsi: kemungkinan besar jika nyeri memiliki onset tiba-tiba dan parah. Lebih umum pada pria di bawah 20 tahun (tetapi bisa terjadi pada usia berapapun). Membedakan torsi testikular ini dalam diagnosa sangat penting dari segi bedah.
  • Trauma
  • Pembentukan abscess
  • Tumor testikular
  • Epididymo-orchitis gondok
  • Epidididymits tuberculous atau jamur
  • Hydrocoele
Pemeriksaan
  • Penyekaan urethral dan urin yang pertama kali keluar: untuk infeksi gonorrhoeae dan chlaydia.
  • Screening untuk UTI: urin yang keluar di pertengahan sangat buang air kecil untuk pemeriksaan mikroskop, kultur dan kesensitifan.
  • Screening untuk urethritis: semua pasien yang mengalami epididymo orchitis yang ditularkan secara seksual harus discreening untuk infeksi-infeksi yang ditularkan secara seksual lainnya. Kontak-kontak seksual juga harus dievaluasi.
  • Ultrasound: berguna untuk membantu membedakan epididimytis akut dari torsi testikular jika tersedia tetapi tidak boleh menunda intervensi atau eksplorasi jika torsi testikular diduga.
  • Kelainan-kelainan anatomi pada saluran kencing umum pada kelompok yang terinfeksi dengan organisme enterik gram negatif dan pemeriksaan lebih lanjut terhadap saluran kencing harus dipertimbangkan pada semua pasien seperti ini, khususnya yang berusia lebih dari 50 tahun.
Penatalaksanaan 

Segera merujuk ke klinik genito-urinary untuk screening STD lengkap, perawatan dan kontak tracing. Jika trosi mungkin, rencanakan urologi.
  • Disarankan istirahat, meninggikan scrotal dan pakaian dalam yang mendukung.
  • Es
  • Agen-agen anti-inflammatory
  • Analgesik
  • Menghindari melakukan hubungan seks yang tidak terproteksi sebelum perawatan dan follow-up, termasuk penelurusan dan perawatan kontak-kontak seksual, telah selesai dilakukan.
Obat
  • Jika dipstick urin negatif, dan/atau dicurigai terhadap urethritis, lakukan pengobatan empiris sebelum ada hasil kultur yang tersedia, seperti :
  • Gonorrhea ringan: cefixime (indikasi tidak berlisensi) atau ciprofloxacin
  • Infeksi chlamydial genital ringan, urethritis non-gonococcal dan infeksi genital non-spesifik: doxysiklin atau azithromycin (diobati dengan doksisiklin selama 7 hari atau dengan azithromycin sebagai dosis tunggal); atau diobati dengan erythromycin selama 14 hari.
  • Jika dipstick urin positif dan kemungkinan besar merupakan organisme enterik, diobati sebagai 'UTI parah”, seperti menggunakan trimethoprim atau ofloxacin selama 14 hari.
Bedah
  • Eksplorasi scrotal jika sebuah torsi atau tumor tidak bisa dipastikan dan untuk komplikasi epididymitis akut dan orchitis (seperti abscess, infarksi testikular)
Komplikasi
  • Abscess scrotal
  • Infarksi testikular: pembengkakan cord bisa membatasi aliran darah arteri tstikular.
  • Rekurensi
  • Epididymitis kronis
  • Impotensi tidak umum setelah epididymitis akut, walaupun kejadian sebenarnya yang didokumentsikan tidak diketahui. Gangguan dalam kualitas sperma biasanya hanya sementara.
  • Yang lebih penting adalah azoospermia yang jauh lebih tidak umum, yang disebabkan oleh gangguan saluran epididymal yang diamati pada laki-laki penderita epididymitis yang tidak diobati dan yang diobati tidak tepat. Kejadian kondisi ini masih belum diketahui.

No comments:

Post a Comment

Hubungan Indonesia-Australia di Era Kevin Rudd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang     Pada tanggal 3 Desember 2007, pemimpin Partai Buruh, Kevin Rudd, dilantik sebagai Perdana Menter...