Sunday, February 7, 2010

Teknik-Teknik Lobektomi Spesifik

Lobektomi Temporal
   
Insisi untuk lobektomi temporal harus dilakukan sejajar dengan fisur Sylvian dalam pusat superior temporal gyrus, kembali ke vena Labbe, dan kemudian ke bawah, pada umumnya mengikuti jalur vena Labbe ke pangkal temporal fossa tengah. Luasan lobektomi dominan bisa ditentukan menurut stimulasi. Kedua insisi ini harus digabungkan secara lateral ke arah incisura tentorium, dan struktur tengah (uncus dan hippocampus) harus dikeluarkan dengan diseksi isapan. Penting untuk mencapai ujung bebas dari tentorium dan menyediakan jalan-keluar bebas untuk cairan spinal. Jika tumor signifikan pada otak terletak dalam daerah uncus, maka kemungkinan pembengkakan, impaksi dan kompresi otak tidak banyak bisa dikurangi. Jika massa tumor utama dan lobe telah dikeluarkan, kita bisa mengeluarkan bagian-bagian yang masih tersisa pada superior temporal gyrus dan otak secara posterior di depan vena Labbe. Jika tumor meluas di belakang vena Labbe, maka tumor bisa dikeluarkan dengan menggunakan tehnik-tehnik diseksi intratumoral, tapi jika tumornya adalah tumor lunak, sulit untuk dipastikan bahwa otak yang berfungsi tidak ikut terangkat. Keputusan untuk mengeluarkan tumor secara posterior harus didasarkan pada pada (a) kenampakan tumor di sekitar otak dan (b) pengalaman dokter bedah. Tehnik-tehnik stimulasi tambahan dapat menjadi pembantu yang bermanfaat.

Lobektomi Frontal
   
Untuk lobektomi frontal, tidak ada insisi medial yang diperlukan. Diseksi ini akan dilakukan menuju ke bawah falx. Sebuah insisi yang tegak lurus dengan falx dilakukan tepat secara anterior ke premotor korteks, yang menyisakan sekitar 5 mm jaringan di bagian depan area ini. Ini akan menggantikan insisi pada sekitar ujung ventrikel yang akan sering dimasuki. Insisi dilakukan ke arah bawah sampai ke orbital roof. Panduan lateral adalah sayap sphenoid (sphenoid wing), dan frontal lobe diputus dari falx melalui koagulasi dan pemotongan semua vena saluran. Setiap fragmen pia yang tersisa, di sepanjang pangkal dan tengah, dikoagulasi dan dipotong, dan frontal lobe bisa dikeluarkan sebagai sebuah potongan tunggal. Perdarahan sering terjadi dimana saraf olfactory diavulsi dari plat cribriform. Mengatasi perdarahan ini dengan agen hemostatik biasanya dapat membantu. Usahakan untuk tidak menciderai sagittal sinus. Terkadang injury pada sinus anterior akan menghasilkan thrombosis dan oklusi vena kortikal yang umum. Vena-vena utama juga harus sebisa mungkin dipertahankan. Jika sebuah vena besar terdapat di area incisi, maka lobektomi harus direncanakan untuk melindungi vena sebab jika tidak efektifitas pemindahan tumor akan berkurang. Pada sisi dominan, reseksi harus dimodifikasi untuk melindungi area fungsi bicara, dengan menggunakan baik landmark/petunjuk anatomi atau fisiologi.

Lobektomi Occipital
   
Tehnik untuk lobektomi occipital sangat mirip dengan tehnik lobektomi frontal, hanya saja pada tehnik ini lebih penting untuk menghindari injuri pada setiap sinus atau vena penting yang melayani jaringan yang tidak akan dikeluarkan. Insisi dilakukan tegak lurus terhadap falx pada pertemuan occipital dan lobe parietal dan melintasi korteks menuju ke pertemuan antara temporal dan lobe occipital. Tehnik untuk pemindahan jaringan pada dasarnya sama dengan tehnik lobektomi yang lain. Insisi kortikal selanjutnya diperluas kebawah falx, dan vena dari lobe occipital yang akan dikeluarkan dikoagulasi dan dipotong. Insisi harus diperluas ke bawah tepat di belakang pangkal sinus lurus dan kemudian dilakukan lintas tentorium sampai insisi lateral di pertemuan dengan lobe temporal. Seringkali, ada vena-vena besar yang menembus tentorium atau memasuki sinus transversal. Vena-vena ini harus diakogulasi dan dipotong secara cermat dengan penglihatan langsung. Jika dibuka, akan mengalami perdarahan dan sulit untuk ditutup. Biasanya tidak mungkin untuk menjahitnya, sehingga jika telah terbuka, sebaiknya diaplikasikan beberapa Gelfoam yang tebal, ditutupi sementara dengan kapas lembab, sampai perlekatan dan hemostasis terjadi.
   
Hemostasis setelah lobectomy tidak menjadi masalah yang menyebabkan dekompresi internal. Jika semua vena pial dikoagulasi, sisa dari otak biasanya berhenti berdarah secara spontan. Penutupan dural harus kedap air, meski tidak ada tindakan khusus selama sisa penutupan yang perlu dilakukan.

Eksisi Laser yang Dikendalikan Komputer
   
Tehnik-tehnik umum dari pemindahan glioma telah mengalami sedikit perubahan sejak pertama kali ditemukan oleh Harvey Cushing. Masa enukleasi jari telah lewat, sehingga tehnik-tehnik yang ada sekarang sangat sedikit berbeda dari yang digunakan di awal abad ini. Disector ultrasonik merupakan sebua cara pemindahan isap yang lebih cepat dan lebih tepat untuk glioma dan mempercepat lobektomi meski tidak mengubah prinsip dasar dari bedah. Laser, khususnya laser yang dikendalikan komputer, bisa mengubah bedah glioma secara signifikan. Penggunaan laser memungkinkan dilakukannya lobektomi akurat di dekat pembuluh-pembuluh utama dan di dekat area-area fungsional yang penting pada korteks tanpa menciderai otak di sekitarnya atau pembuluh-pembuluh darah yang melewatinya. Laser yang dikontrol komputer memungkinkan para dokter bedah untuk mengekscisi secara sempurna bagian isi intrakranial yang diidentifikasi sebagai tumor oleh CT atau MRI. Tehnik ini juga memberikan kemungkinan ekscisi tumor-tumor dalam dengan paparan yang sangat terbatas. Saat ini masih belum diketahui sampai sejauh mana metode ini bisa digunakan. Belum diketahui apakah perilaku biologi glioma manusia akan berubah dengan adanya inovasi dalam ilmu bedah. Tehnik-tehnik ini masih sedang dalam tahap perkembangan, dan pembaca yang merasa tertarik perlu membaca dengan seksama literatur-literatur terbaru yang ada sekarang.

No comments:

Post a Comment

Hubungan Indonesia-Australia di Era Kevin Rudd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang     Pada tanggal 3 Desember 2007, pemimpin Partai Buruh, Kevin Rudd, dilantik sebagai Perdana Menter...