Wednesday, October 28, 2009

Antropologi Feminist

Dalam artikel ini, penulis menegaskan bahwa antropologi feminist sebagai sebuah bidang studi harus memiliki pertanyaan-pertanyaan tentang bagaimana kekuasaan diferensial dianggap sebagai perbedaan jender. Menjawab pertanyaan-pertanyaan ini memerlukan sebuah pendekatan terhadap penelitian jender dan kekuasaan yang mengartikulasikan hubungan antara struktur dan agensi. Pendekatan seperti ini adalah salah satu pendekatan yang menganalisis praktek jender dari waktu ke waktu berdasarkan perspektif intersubjektif dan politik. Terakhir, penulis mempertahankan bahwa antropologi feminist merupakan sebuah klaim keadilan, yang memerlukan seeuah etika keterlibatan. Bekerja pada proyek ini, para antropologis feminist memberikan kontribusi bagi perdebatan tentang konsep kebudayaan dan masalah epistemologis dari representasi dalam antropologi dengan sebuah cara yang memungkinkan antropologi berbicara lebih lancar terhadap debat sekarang dalam penelitian-penelitian kultural tetang politik kebudayaan.

Atropologi feminis berada dalam sebuah “ruang interogatif” (Kirby 1991, 395) dimana pertanyaannya, pendekatannya, dan etikanya diperjuangkan. Strathen melangkah lebih jauh, dengan memperjuangkan bahkan kemungkinan dari antropologi feminist:

Feminist dan ilmu antropologi mendukung pendekatan-pendekatan berbeda terhadap alam dari dunia yang terbuka bagi peneiltian. Ini tidak bisa digabungkan atau dipasangkan. Asumsi-asumsi mereka tidak berdampingan dalam hubungan keseluruhan sehingga salah satu bisa diserap oleh yang lainnya, tidak juga memiliki tujuan umum untuk pertukaran yang saling menguntungkan di antara keduanya: yang satu bukan pengganti bagi . . . . (Download Teks Lengkap (Pdf) | Jangan lupa masukkan Verification Code sebelum "Download")

No comments:

Post a Comment

Hubungan Indonesia-Australia di Era Kevin Rudd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang     Pada tanggal 3 Desember 2007, pemimpin Partai Buruh, Kevin Rudd, dilantik sebagai Perdana Menter...