Tuesday, April 13, 2010

Jendela Johari (Johari Window)

Johari Window, yang diberi nama menurut penemunya, yaitu Joseph Lutf dan Harry Ingham, merupakan salah satu model yang paling bermanfaat untuk menjelaskan proses-proses interaksi manusia. Sebuah “jendela” yang terdiri dari empat bagian, seperti diilustrasikan di atas, membagi kesadaran seseorang menjadi empat tipe yang berbeda, sebagaimana direpresentasikan oleh keempat kuadran nya, yaitu : terbuka (open), tersembunyi (hidden), samar (blind), dan tidak diketahui (unknown). Garis-garis yang membagi keempat bidang tersebut seperti tirai-tirai jendela, yang bisa bergerak pada saat interaksi berkembang.
   
Pada model ini, masing-masing orang direpresentasikan oleh jendela mereka masing-masing. Anggap bahwa jendela itu adalah jendela “saya”. 

1.Kuadran “terbuka” (open) mewakili sesuatu yang saya ketahui tentang diri saya, dan anda juga mengetahui tentang saya. Sebagai contoh, saya tahu nama saya, dan begitu juga anda, dan jika anda mencari tahu lebih jauh tentang saya, maka anda akan mengetahui juga tentang keinginan-keinginan saya. Pengetahuan yang direpresentasikan oleh jendela ini, bisa tidak hanya mencakup informasi faktual, tapi juga perasaan saya, motif-motif saya, perilaku-perilaku saya, keinginan, kebutuhan dan keinginan saya . . . . dan tentunya, setiap informasi yang menjelaskan tentang siapa saya sebenarnya. Ketika saya pertama kali bertemu dengan seseorang yang baru, ukuran pintu dari kuadran pertama ini tidak begitu besar, karena hanya sedikit waktu untuk saling bertukar informasi. Pada saat proses saling kenal berlanjut, tirai jendela ini semakin terbuka ke bawah atau ke kanan, sehingga memberikan lebih banyak informasi ke dalam jendela yang terbuka, seperti yang akan dijelaskan berikut.

2.Kuadran “samar” (blind) merepresentasikan sesuatu yang anda ketahui tentang saya, tapi saya tidak menyadarinya. Sebagai contoh, ketika kita makan di restaurant, saya bisa saja tidak mengetahui bahwa ada sisa makanan yang menempel di wajah saya. Informasi ini terletak pada kuadran samar saya karena anda bisa melihatnya, tapi saya tidak bisa. Jika anda kemudian menceritakan kepada saya bahwa ada sesuatu di wajah saya, maka tirai jendela akan terbuka ke kanan, sehingga memperluas daerah kuadran terbuka. Sekarang, saya mungkin memiliki banyak hal samar lainnya yang lebih kompleks. Sebagai contoh, mungkin dalam percakapan kita yang sedang berlangsung, anda merasakan kurangnya kontak mata. Anda mungkin tidak mengatakan sesuatu, karena anda tidak ingin membuat saya malu, atau anda mungkin berkesimpulan sendiri bahwa saya sedang tidak jujur. Maka masalahnya adalah, bagaimana saya bisa mengetahui informasi ini, karena ini akan mempengaruhi tingkat kepercayaan yang sedang berkembang di antara kita? Bagaimana saya bisa belajar lebih banyak tentang dir saya? Sayangnya, belum ada jawaban yang tersedia. Saya mungkin merasakan sedikit kebimbangan pada diri anda, dan mungkin bisa menimbulkan sebuah pertanyaan. Tapi siap yang tahu jika saya benar-benar menanyakan sesuatu dan jawaban anda terhadap pertanyaan itu sudah cukup jelas.
3.Kuadran “tersembunyi” (hidden) merepresentasikan sesuatu yang saya tahu tentang diri saya, tapi anda tidak mengetahuinya. Sebagai contoh, saya belum menceritakan kepada anda tentang rasa es krim favorit saya. Informasi ini terdapat dalam kuadran “tersembunyi” saya. Kemudian saya mengatakan kepada anda bahwa saya menyukai es krim rasa “Ben and Jerry’s Cherry Garcia”, maka dengan demikian saya menarik tirai jendela tersebut ke bawah, memindahkan informasi dalam kuadran tersembungi dan memperlebar daerah kuadran terbuka. Lagi-lagi, ada banyak informasi, hampir semua sejarah hidup saya, yang telah saya buka untuk anda. Jika kita sudah saling kenal dan saling mempercayai satu sama lain, maka saya akan merasa lebih nyaman dalam mengungkapkan rincian yang lebih dekat tentang diri saya. Proses ini disebut “pembukaan diri”.

4.Kuadran “misterius” (unknown) merepresentasikan sesuatu yang baik saya maupun anda tidak ketahui tentang diri saya. Sebagai contoh, saya bisa mengungkapkan sebuah mimpi yang saya alami, dan karena kita berdua berupaya untuk memahami signifikansinya, maka sebuah kesadaran baru bisa muncul, yang tidak diketahui oleh kita berdua sebelum percakapan terjadi. Dengan berada pada situasi-situasi baru, ini seringkali mengungkapkan informasi baru yang sebelumnya tidak diketahui diri sendiri atau orang lain. Sebagai contoh, saya belajar tentang johari window di sebuah loka-karya yang dilakukan oleh seorang psikiater Amerika Jepang di awal tahun 1980an. Selama loka-karya ini, dia menciptakan sebuah atmosfer kepedualin yang aman dan saling percaya antara berbagai partisipan. Biasanya, saya merasa takut untuk berbicara di depan publik, tapi saya begitu kaget setelah mengetahui bahwa hal itu sungguh berbeda dengan kenyataan. Sebelum peristiwa ini, saya dan orang lain menganggap bahwa saya sangat pemalu. Sehingga sebuah situasi baru bisa memicu kesadaran baru dan perkembangan pribadi. Proses perpindahan informasi yang sebelumnya tidak diketahui ke kudran terbuka, sehingga memperluas kuadran ini, mirip dengan konsep aktualisasi-diri Maslow. Proses ini juga bisa dianggap sebagai sebuah permainan (game), dimana kuadran terbuka disamakan dengan menang-menang (tidak ada yang kalah).

No comments:

Post a Comment

Hubungan Indonesia-Australia di Era Kevin Rudd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang     Pada tanggal 3 Desember 2007, pemimpin Partai Buruh, Kevin Rudd, dilantik sebagai Perdana Menter...