Sunday, February 21, 2010

Pengaruh Calcitonin terhadap Pembentukan Tulang Di Sekitar Implant Titanium. Sebuah Kajian Histometri Pada Mencit

Diskusi

Biokompatibilitas material-material implant modern, seperti titanium, telah diketahui dengan baik dan tidak dianggap sebagai faktor signifikan dalam kegagalan implant endosseous. Sifat penting dari metode osteointegrasi adalah penekanan yang diberikan pada upaya untuk meminimalisir setiap kerusakan jaringan host selama prosedur bedah. Pada penelitian kali ini, prosedur-prosedur standar yang disebutkan sebagai prasyarat untuk perawatan jangka-panjang implant juga diamati dan menghasilkan proses penyembuhan tulang yang mirip dengan yang dilaporkan sebelumnya.


Branemark dkk., meneliti sebuah proses penebalan kortikal yang mereka sebut sebagai kortikalisasi. Mereka meyakini bahwa proses ini dapat menjadi standar dari pemodelan-ulang tulang selanjutnya yang beradaptasi muatan. Pada kedua kelompok dalam penelitian kali ini, setelah penyisipan sebuah alat biokompatibel ke dalam tulang kortikal, sebuah callus dari tulang yang dirangkai yang berfungsi sebagai jembatan terbentuk pada permukaan endosteal dan periosteal sebagaimana yang disebutkan oleh Roberts. Karena callus awal dibentuk oleh tulang yang tidak dewasa, maka dia digantikan oleh tulang lamellar yang kuat dan lebih terorganisir. Pada penelitian ini, implant tidak diberi muatan apapun, dan semuanya menunjukkan sebuah proses “kortikalisasi”. Dengan demikian, kami menganggap model respon tulang ini merupakan sebuah tahap dalam seluruh proses penyembuhan tulang bahkan tanpa adanya muatan.

Nociti Jr dkk., pertama-tama mengevaluasi pengaruh calcitonin salmon yang diberikan pada periode awal penyembuhan tulang setelah menyisipkan implant titanium manusia dalam femur hewan sehat. Hasilnya tidak menunjukkan manfaat signifikan dari calcitonin. Akan tetapi, data yang diamati untuk kelompok 6-pekan menunjukkan bahwa pemberian calcitonin dapat mempromosikan beberapa perbaikan setelah fase awal penyembuhan tulang. Dengan demikian, penelitian kali ini dilakukan untuk mengamati efek pemberian calcitonin terhadpa periode penyembuhan tulang selanjutnya setelah penyisipan implant titanium. Hasil dari penelitian kali ini menunjukkan bahwa pada akhir 18 pekan pemberian calcitonin salmon menyebabkan panjang total kortikal yang lebih besar dibanding yang diamati pada kelompok kontrol. Akan tetapi, penelitian-penelitian harus dilakukan untuk mengetahui apakah perluasan lebih besar yang diamati secara histologis pada penelitian kali ini memiliki manfaat mekanis terhadap implant. Disamping itu, manfaat yang mungkin dari pemberian calcitonin terhadap penyakit Paget/osteoporosis/hyperparatiroidisme individu yang akan menerima dental gigi titanium dan juga peristiwa-peristiwa setelah pemasangan implant gigi pada individu-individu sama yang bisa mengambil calcitonin sebagai pengobatan, masih perlu diteliti.

Tentunya, pada penelitian ini, perbedaan yang diamati antara kelompok kontrol dan kelompok perlakuan terjadi sebagai sebuah konsekuensi dari pemberian calcitonin pada hewan, karena ini merupakan variabel yang berbeda diantara kelompok. Pengamatan ini sesua dengan pengamatan Buclin dkk., yang melaporkan bahwa calcitonin menghasilkan efek biologisnya dalam hewan sehat, walaupun Avioli melaporkan bahwa efek calcitonin bisa diamati hanya pada individu yang memiliki gangguan metabolisme tulang.

Sebuah efek penetralisir dari antibodi telah dilaporkan untuk beberapa kasus pemberian calcitonin. Walaupun pengamatan tentang keberadaan antibiotik bukan tujuan penelitian ini, namun antibodi-antibodi mungkin tidak dapat menetralisir efek calcitonin karena ada perbedaan signifikan untuk beberapa parameter. Munculnya efek samping sebagai sebuah konsekuensi dari penggunaan calcitonin telah dilaporkan untuk manusia, akan tetapi pada penelitian kali ini tidak ada efek samping seperti ini yang diamati.

Kami menyimpulkan bahwa pemberian calcitonin ikan salmon terhadap hewan sehat setelah penyisipan implant titanium bisa menyebabkan perbaikan massa tulang di sekitar implant.

No comments:

Post a Comment

Hubungan Indonesia-Australia di Era Kevin Rudd

BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang     Pada tanggal 3 Desember 2007, pemimpin Partai Buruh, Kevin Rudd, dilantik sebagai Perdana Menter...